PWMU.CO – Latihan qobilah Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) Kesamben, Blitar mempelajari sejarah Hizbul Wathan (HW) di halaman sekolah, Jumat (13/9/2024).
Sekolah ini beralamat di Jalan Kelud, Dusun Tuwuhrejo, RT 02 RW 03, Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Sekolah ini dipimpin oleh Mastika Septiani Putri MPd.
Latihan qobilah rutin berlangsung setiap Jumat pukul 13.30 hingga 14.30 WIB.
Latihan dimulai oleh pelatih HW, Mochamad Chomarudin, dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. “Mari kita mulai latihan hari ini dengan berdoa bersama,” ucapnya.
Pelatih mengajak para murid untuk melakukan tepuk semangat dan menyanyikan beberapa lagu. Mereka terlihat antusias dan bersemangat mendengarkan arahan para pelatih.
Latihan kali ini diisi dengan materi sejarah pendirian HW. Chomarudin menjelaskan bahwa HW didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada Senin, 18 November 1918 di Yogyakarta.
Pada awal pendiriannya, HW bernama Padvinder Muhammadiyah. Padvinder berarti pandu, yang juga bisa dimaknai sebagai gerakan kepanduan di Muhammadiyah. Nama tersebut kemudian diubah menjadi Hizbul Wathan pada tahun 1920.
Kegiatan atau latihan HW meliputi keagamaan, baris-berbaris, bermain tambur (drumband), olahraga, dan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).
“Materi ini perlu disampaikan kepada para murid agar mereka mengetahui dan memahami sejarah pendirian HW, serta diharapkan bisa menjadi kader di masa mendatang,” kata Chomarudin.
Latihan HW ini diikuti oleh koordinator, pelatih, dan seluruh murid yang tergolong dalam tingkat Athfal dan Pengenal, sesuai tingkatan HW.
Pelatih HW lainnya, Fany Meta Nurdiana, menambahkan bahwa materi ini disampaikan melalui cerita yang kemudian dituliskan di papan tulis. Tujuannya agar para murid bisa mendengarkan dan mencatat pelajaran dengan baik.
Mereka melaksanakan tugas dengan semangat dan antusias. Murid-murid menyimak, mendengarkan, dan diberi kesempatan untuk mencatat.
Tak terasa waktu berlalu, dan latihan pun selesai. “Hasil dari latihan ini dapat digunakan untuk latihan atau kegiatan HW berikutnya,” kata Meta.
Setelah itu, seluruh murid berkumpul dan berbaris sesuai regu masing-masing. Latihan diakhiri dengan doa bersama dan salam.
“Mari kita akhiri latihan hari ini dengan berdoa bersama,” pungkas Meta.
Penulis Agus Fawaid Editor Zahra Putri Pratiwig