PWMU.CO – Latihan Qobilah Hizbul Wathan (HW) Islamic School SD Muhammadiyah 1 Kota Blitar (SD Muhtar) berlangsung di halaman sekolah, Kamis (19/9/2024).
Latihan ini dilaksanakan secara rutin pada setiap hari Kamis mulai pukul 13.00 sampai 14.00 Wib.
Pelatih HW memanggil seluruh murid untuk berkumpul. Mereka berbaris sesuai dengan regunya masing-masing.
Latihan dimulai oleh guru SD Muhtar yang melatih HW yakni Nurwahyuni SPd dengan salam dan doa bersama.
“Mari kita mulai latihan hari ini dengan doa Bersama,” ujarnya memulai kegiatan.
Pelatih mengajak mereka untuk tepuk-tepuk dan menyanyikan beberapa lagu. Mereka tampak mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan oleh pelatih.
Kali ini mereka berlatih pionering kaki tiga. Pionering adalah teknik kepanduan dalam menggunakan peralatan tongkat dan tali untuk dirangkai menjadi sebuah objek.
Alat yang digunakan saat pionering biasanya adalah tongkat dan simpul (tali). Sebagai anggota kepanduan, biasanya mempelajari teknik yang paling mudah, yaitu pionering kaki tiga.
Untuk membuat ini, perlu memahami beberapa jenis simpul dan ikatan yang dibutuhkan.
Simpul pangkal, merupakan simpul yang paling penting dalam pembuatan struktur yang akan dibuat. Gunanya untuk memulai dan mengakhiri sebuah ikatan.
Ikatan palang, merupakan ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua atau lebih tongkat yang posisinya saling tegak lurus. Selain itu, jenis ikatan ini juga bisa digunakan untuk pionering lainnya.
Para murid membuat pionering kaki tiga dengan regunya masing-masing. Mereka tampak semangat dan antusias.
Cara Membuat Pionering Kaki Tiga
Minimal perlu menyiapkan 5 tongkat dan 3 tali yang panjangnya 5 meter. Lalu mereka mempraktekkan cara membuatnya.
Gunakan tiga tongkat dan posisikan berjajar. Tiga tongkat tersebut berfungsi sebagai kaki.
Ikat tongkat dengan simpul pangkal dan biarkan sisa talinya agak menjuntai. Kemudian lilitkan tali simpul pangkal ke tiga tongkat secara zig-zag ke atas.
Pastikan posisi tiga tongkat tetap sejajar dan tidak berubah. Ulangi tahap ini, kurang lebih sebanyak 5 atau 10 kali, hingga tali benar-benar terikat kencang.
Setelah terikat kencang, lilitkan lagi tali di sela-sela antara tongkat yang satu dengan yang lainnya sebanyak dua lilitan.
Langkah selanjutnya, kunci ikatan tongkat dengan membuat simpul pangkal pada tongkat.
Jika simpul sudah terikat dengan kencang di masing-masing tongkat, dirikan tongkat dengan menarik keluar tiga tongkat sebagai kaki.
Berikutnya, gunakan dua tongkat lain untuk bagian bawah. Ikat dengan ikatan palang dan kunci dengan simpul pangkal sampai selesai.
Tidak terasa waktu berlalu dan latihan telah selesai. “Hasil dari latihan ini bisa dipakai untuk latihan atau kegiatan HW berikutnya,” kata Nur.
Seluruh murid berkumpul dan berbaris sesuai regunya masing-masing. Latihan diakhiri oleh pelatih dengan doa bersama dan salam.
“Mari kita akhiri latihan hari ini dengan doa bersama,” kata Nur. (*)
Penulis Agus Fawaid Editor Wildan Nanda Rahmatullah