PWMU.CO – Perundungan atau bullying dapat terjadi di manapun, termasuk di lingkungan sekolah. Dalam upaya mencegah terjadinya perundungan, SD Muhammadiyah Melirang melakukan kegiatan sosialisasi kepada murid dan wali murid dengan mendatangkan narasumber dari Dinas KBP3A Gresik.
Kegiatan ini bertajuk “Sosialisasi Pencegahan serta Penanganan Perundungan dan Kekerasan”, yang juga dihadiri oleh Majlis Dikdasmen Cabang Bungah dan PRM Melirang.
Kepala SD Muhammadiyah melirang. Ustadz Fichrul Efendi SPd MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Setiap anak memiliki hak untuk merasa aman dan terlindungi di lingkungan sekolah.”
Ia menjelaskan bahwa hak ini diatur dalam Konvensi Hak Anak, yang menegaskan bahwa setiap anak berhak atas perlindungan dari kekerasan dan perlakuan tidak menyenangkan.
“Di SD Muhammadiyah Melirang, sosialisasi mengenai hak dasar anak sangat penting untuk membangun kesadaran siswa, guru, dan orang tua tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung dan aman untuk membentuk karakter anak yang lebih baik,” ujarnya.
Pengasuhan yang baik berperan penting dalam mencegah perundungan. Orangtua dan pendidik harus menerapkan pendekatan positif, seperti komunikasi terbuka, memberikan kasih sayang, dan mengajarkan empati.
Mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan dan menyelesaikan konflik dengan cara damai juga sangat penting, demikian yang disampaikan oleh Ustadz Abdi Naba mewakili Dikdasmen Cabang Bungah.
Ibu Sri Yoeni Ambarwati, narasumber dari KBP3A menjelaskan mengenai jenis-Jenis Bullying. Bullying dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Fisik: Meliputi tindakan kekerasan seperti memukul atau mendorong.
- Verbal: Menggunakan kata-kata kasar, ejekan, atau ancaman.
- Sosial: Menyebarkan rumor atau mengucilkan seseorang dari kelompok.
- Siber: Menggunakan media sosial atau pesan elektronik untuk mengintimidasi.
“Memahami jenis-jenis bullying ini membantu dalam identifikasi dan penanganan yang lebih efektif,” terangnya.
Kedua, ia menjelaskan tentang penyebab bullying. Menurutnya, sangat kompleks dan dapat melibatkan berbagai faktor.
Lingkungan keluarga yang tidak harmonis, ketidakstabilan emosi, serta pengaruh teman sebaya dapat berkontribusi terhadap perilaku ini. Siswa yang merasa kurang percaya diri atau memiliki masalah sosial cenderung menjadi target bullying.
Ketiga, dampak bullying yang sangat dapat merugikan bagi korban. Anak-anak yang mengalami perundungan seringkali mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan penurunan prestasi akademik.
Selain itu, bullying juga dapat mempengaruhi hubungan sosial dan kepercayaan diri anak. Oleh karena itu, penting untuk menangani masalah ini secara serius.
SD Muhammadiyah Melirang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Melalui sosialisasi, pendidikan, dan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, kita dapat bersama-sama mencegah dan menangani perundungan serta kekerasan di sekolah.
Sebagai penutup acara dan bentuk komitmen bersama untuk menolak tindak perundungan dan kekerasan, maka seusai acara sosialisasi pencegahan serta Penanganan Perundungan dan Kekerasan segenap peserta mulai dari murid, wali murid, wakil Dikdasmen, Wakil PRM Melirang, dewan guru dan Tim dari Dinas KB3PA melakukan Deklarasi Stop Perundungan.
Penulis Rabya Auliani Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun