Pendidikan: Cara Memanusiakan Manusia
Menurutnya, pendidikan adalah cara memanusiakan manusia untuk menjadi manusia yang dilakukan oleh manusia secara manusiawi dan normatif.
“Pada hakikatnya, yang kita didik ini adalah manusia. Jadi kita perlakukan sebagai manusia untuk menjadi manusia dengan segala karakternya dan tentu hanya bisa dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi. Ini bukan hanya sebatas menjadi seorang guru, tetapi sebagai pembimbing juga karena membimbing itu sifatnya mengarahkan dan tidak memaksakan,” jelasnya.
Ia menambahkan, oleh karena itu modal yang pertama pada saat kita bertemu dengan anak didik kita, pahami siapa dia dan kita perlakukan hal yang sama sebagai manusia.
“Sangat penting seorang guru memiliki sebuah personal branding yang positif. Hal ini dilakukan guna memberikan contoh yang baik bagi anak didik, juga untuk mengembangkan potensi serta membentuk watak dan karakter. Guru juga harus mampu membangun personal branding peserta didik,” tambahnya lagi.
Menurutnya, sebagai langkah awal siswa perlu diajak mengenal diri sendiri, apa yang disukai, apa yang dikuasai, dan apa nilai-nilai yang dipegang teguh. Lalu, Kemudian, siswa perlu menentukan target audiens, siapa yang ingin dijangkau dengan personal branding yang dibangun.
“Setelah itu, siswa perlu mencari pembeda, apa yang membuat diri pribadi unik dan berbeda dari siswa lain di bidang yang telah ditentukan,” jelasnya.
Pemateri kedua adalah Dr Hardi Santosa SPd MPd selaku Kepala Program Studi Bimbingan Konseling UAD Yogyakarta. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya relasi yang dibangun dengan cinta tanpa kekerasan dalam keluarga serta pentingnya jalinan komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak.
“Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Di dalam keluargalah, karakter anak mulai terbentuk. Oleh karena itu, hubungan yang penuh cinta dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting,” ujarnya.
Acara semakin menarik dengan adanya sesi Tanya jawab dengan kedua pemateri. Akhirnya acara ditutup pukul 11.30 WIB dengan doa bersama. (*)
Penulis Yusron Ardi Darmawan Editor Amanat Solikah