PWMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman 2020-2023, Mohammad Rokib, dalam acara srawung Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) ia menyampaikan tradisi-tradisi yang mampu membentuk pribadi yang kuat secara pemikiran.
Bertempat di Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Lantai 6 Universitas Muhammadiyah Surabaya, acara dengan tema “Reaktualisasi JIMM Masa Kini” ini berlangsung pada Ahad (27/10/2024).
Dalam pemaparannya, cendikiawan Muhammadiyah yang akrab dipanggil Cak Rokib ini menyampaikan bahwa tantangan zaman saat ini bukan lagi ideologi yang saling berbenturan justru ideologi yang sporadik yang menyebar masuk ke segala ranah. Media digital menjadi salah satu sumber penyebaran informasi ini dan sering kita sebut sebagai disrupsi.
“Filsuf Slovania, Slavo Zizek dalam pertemuan di Frankfurt pada tahun 2023 lalu sepakat bahwa hari ini dengan adanya media baru khususnya media sosial, ini menumbuhkan dan juga menciptakan hal-hal yang jauh diluar prediksi para pemikir filsafat,” ujarnya.
Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya tersebut juga menyampaikan bahwa hari ini kita perlu untuk merekonstruksi pemikiran namun belajar dari masa lalu itu menjadi penting, karena dulu pengetahuan itu terpusat. Dalam artian pada masa lalu penyebaran dan akses pengetahuan itu terbatas.
“Dulu mahasiswa itu menanti-nanti tulisan siapa yang hadir dan apa yang didiskusikan, jadi pikiran itu terpusat dan juga konsentrasi kita terpusat. Sehingga kala itu pengerasan ideologi itu wajar,” tambahnya.
Cak Rokib pun menjelaskan bagaimana Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) masa kini mampu menetralisir disrupsi digital dan mengimbangi arus penyebaran informasi yang begitu cepat.
“Kita harus tetap menyatukan tradisi lama meskipun banyak informasi yang menyebar dan tetap membentuk komunitas untuk mengimbangi arus penyebaran yang luas tadi dengan pengetahuan yang lebih banyak lagi,” jelasnya.
“Melalui apa? Sejauh yang dapat saya ketahui yaitu dari membaca, berdiskusi dan yang paling penting adalah menulis. Tiga hal ini sudah terbukti dan lumayan efektif untuk membentuk pribadi-pribadi yang kuat secara pemikiran,” pungkasnya. (*)
Penulis Ahmad Muharrik Albirra Editor Wildan Nanda Rahmatullah