PWMU.CO – Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) 4 Kota Malang canangkan dua jam bebas gadget setiap hari pukul 18.00 – 20.00.
Hal itu disampaikan Kepala SDM 4 Kota Malang, Hana Ayuda SPd, dihubungi Ahad (15/10/2017).
Merujuk pada jam efektif pukul 18.00 – 20.00 itu, kata dia, maka dinamakan Program 1820. ”Program 1820 ini adalah komitmen bersama guru dan orangtua. Maksimalkan waktu dua jam bebas gadget untuk berkomunikasi bersama keluarga,” katanya.
Menyosialisasikan program ini kepada orangtua, sekolah menggelar acara perenting bertajuk Between 1820, Parents and Kids di kampus 2 SDM 4, Jl. Simpang KH Yusuf Perum Puskopad Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (14/10/17).
Ratusan orangtua siswa menyimak materi yang disampaikan oleh owner Rumah Cerdas dan Pengelola Sekolah Ayah-Ibu, dr Martina Silviarini Surya Widarti.
Dr Vivi, sapaan akrabnya, menjelaskan, kualitas pertemuan dalam keluarga perlu diintensifkan dengan cara banyak melakukan aktivitas bersama sehingga komunikasi antara orangtua dengan anak terjalin baik. Selain itu, dengan banyak beraktivitas bersama bisa menghindarkan anak dari efek negatif gadget.
”Banyak aktivitas bersama yang positif bisa dilakukan, semisal shalat berjamaah, makan malam bersama, bercerita dan memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh orangtua untuk menghindari anak mencari informasi sendiri melalui gadget,” ujar dr Vivi.
Soal gadget, lanjut Vivi, yang berperan besar menyebabkan anak kecanduan gadget adalah orangtua. Sebab, orangtua yang memberikan fasilitas itu kepada anak. Selain itu, kebiasaan orangtua dalam penggunaan gadget juga memengaruhi anak.
”Anak adalah peniru ulung. Sekitar 80 persen yang anak lakukan adalah hasil meniru orangtua. Jadi, fase pendidikan keluarga ‘1820’ bisa dijadikan sebagai alternatif atau pilihan mendidik anak ketika di rumah,” jelas penulis buku berjudul: Melindungi Anak dari Bahaya Gadget ini.
Sebagai ganti dari gadget, Vivi menyarankan, anak diedukasi untuk bermain tebak-tebakan dengan orangtuanya, bersenda gurau dengan temannya, berolah raga atau bermain ala generasi X dan Y yang berbasis ketangkasan untuk menumbuhkan jiwa kompetitif, sportif dan melatih kesabaran.
”Berbagai cara bisa dicoba untuk menghindarkan anak dari kecanduan gadget, dan efek negatif dari gadget lainnya, seperti menganggu kesehatan mata, nitendo epilepsi, inkontinensia dan nintendonitis,” tuturnya. (izzudin/aan)