PWMU.CO – “Kalau tidak ingin sakit, maka harus sehat.” Pesan ini disampaikan oleh dr. Tjatur Priambodo dalam kajian Ahad pagi yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wringinanom.
kajian ini bertempat di halaman SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri), Gresik, Jawa Timur, pada Ahad (10/11/2024).
Dalam kesempatan itu, dr. Tjatur menjelaskan makna dari lima huruf dalam kata “SEHAT” sebagai panduan menuju hidup yang lebih sehat.
Pertama, S adalah Sedekah
Mengutip firman Allah dalam Surah Al-Hasyr ayat 9 dan At-Taghabun ayat 16, dr. Tjatur mengatakan, “Barang siapa dijauhkan dari sifat kikir, maka mereka akan beruntung. Keberuntungan itu bisa berupa dijauhkan dari penyakit dan disembuhkan dari penyakit.”
Kepala Unit Kedokteran Islam FK UM Surabaya ini menjelaskan bahwa sedekah tidak hanya membawa berkah tetapi juga kesehatan.
Di hadapan 430 jamaah yang hadir, ia menyebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Sedekah menutup 70 pintu keburukan” dan “Sembuhkanlah sakit kalian dengan sedekah.”
Ia juga mengutip penelitian Jorge Moll yang menunjukkan bahwa ketika seseorang bersedekah, otaknya mengalami “warm glow” atau sinar hangat yang menyenangkan, mirip seperti wajah yang tampak berseri setelah menggunakan perawatan kulit.
Bagian otak yang bersinar itu adalah hipotalamus, yang menghasilkan Natural Killer (NK) Cells untuk melawan unsur merugikan dalam tubuh.
“Sedekah merangsang hipotalamus sehingga memproduksi empat hormon kebahagiaan yang meningkatkan imunitas,” jelasnya.
Sebagai contoh, dr. Tjatur membagikan kisah pasien bayi di RS Siti Fatimah Tulangan yang tingkat kesembuhannya di bawah 1%.
Selama proses penyembuhan, orang tua bayi tersebut rajin bersedekah, dan alhamdulillah, bayi itu disembuhkan oleh Allah.
Kedua, E adalah Emosi yang Terkendali
Dr. Tjatur mengingatkan, Rasulullah Saw pernah menasihati agar kita tidak mudah marah, karena mengelola emosi adalah kunci kesehatan.
“Orang yang mampu mengendalikan emosi akan terbebas dari penyakit. Sebaliknya, orang yang stres atau mudah marah rentan terhadap 80% penyakit,” tambahnya.
Ketiga, H adalah Hati yang Terpaut kepada Allah
Dr. Tjatur menyarankan untuk meniatkan segala aktivitas hanya karena Allah Swt. Secara medis, niat baik membuat hipotalamus membedakan hal yang baik dan buruk, lalu mengoordinasikan tubuh untuk mewujudkannya.
“Misalnya, ketika seseorang tetap hadir dalam kajian meski kurang enak badan, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang meredakan rasa sakit,” jelasnya.
Sebaliknya, niat buruk akan memunculkan rasa gelisah dan ketidaknyamanan fisik.
Keempat, A adalah Astaghfirullah yang Dibiasakan
Mengucapkan istighfar, menurut dr. Tjatur, menyehatkan. Mengutip Surah Al-Anfal ayat 33, ia menjelaskan bahwa istighfar dapat menghindarkan kita dari berbagai adzab, termasuk penyakit.
Sebagai bukti, ia mengutip penelitian dr. Aisyah Dahlan yang menunjukkan bahwa ketika beristighfar, jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh meningkat, membantu memperbaiki sel tubuh.
“Semakin banyak istighfar, semakin sehat tubuh kita,” ujarnya.
Kelima, T adalah Takwa
Dr. Tjatur menekankan bahwa orang bertakwa cenderung sehat, meskipun ia bercanda agar hal ini jangan dibalik. Ia menjelaskan bahwa kondisi sakit bagi orang bertakwa adalah bentuk kasih sayang Allah untuk menghapus dosa-dosanya.
Dalam dunia medis, seseorang yang menerima sakit sebagai ujian dari Allah dan tetap tenang akan lebih cepat sembuh.
“Orang yang sabar dalam menjalani sakit akan mempercepat pemulihan, sementara marah-marah hanya memperlambat proses kesembuhan,” pungkasnya. “Marilah kita hidup dengan sehat,” ajaknya.
Penulis Heri Siswanto Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan