Muhammadiyah tidak hanya berperan penting dalam bidang keagamaan, namun juga dalam pembangunan sosial dan politik negara. (Ilustrasi Didik Nurhadi/PWMU.CO).
Oleh Siti Khotijah
PWMU.CO – sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah tidak hanya berperan penting dalam bidang keagamaan. Namun juga dalam pembangunan sosial dan politik negara.
Pada peringatan Milad Muhammadiyah yang ke-112 tahun ini, penting untuk mengingat kembali kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh organisasi ini dalam membentuk karakter bangsa serta menciptakan sistem sosial-politik yang berkeadilan.
Mewujudkan Keadilan Sosial
Sejak didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, Muhammadiyah telah menjadikan keadilan sosial sebagai prinsip utama dalam perjuangannya.
Bagi Muhammadiyah, Islam tidak hanya menyangkut hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga berfokus pada upaya untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat. Hal ini tercermin dalam berbagai program sosial yang digulirkan, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
Melalui jaringan pendidikan yang luas di Indonesia, Muhammadiyah telah berhasil mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Organisasi ini juga aktif memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan mendorong lembaga-lembaga sosial yang mendukung pembangunan masyarakat.
Dalam ranah politik, meskipun Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis, organisasi ini tetap memberikan perhatian besar pada isu-isu kebijakan publik yang berdampak pada kesejahteraan rakyat.
Muhammadiyah selalu mendukung prinsip-prinsip keadilan, kesejahteraan, dan hak asasi manusia yang sejalan dengan cita-cita Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur.
Muhammadiyah dan Demokrasi
Di tengah kemajuan demokrasi Indonesia, Muhammadiyah berperan sebagai kekuatan moral yang mengawasi jalannya pemerintahan. Dengan memegang teguh nilai-nilai Islam yang moderat, Muhammadiyah selalu mengutamakan dialog dan toleransi dalam menyelesaikan masalah sosial-politik.
Sikap inklusif Muhammadiyah terhadap berbagai kelompok masyarakat, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau golongan, mencerminkan prinsip ini.
Lebih dari itu, Muhammadiyah turut memperkuat sistem demokrasi dengan mendukung prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui berbagai seminar, diskusi, dan pelatihan kepemimpinan, Muhammadiyah berhasil mengedukasi warganya untuk menjadi warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menyuarakan aspirasi politik.
Walaupun Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis, organisasi ini tetap memiliki pengaruh dalam menentukan arah kebijakan.
Dalam setiap momentum politik, baik pemilu maupun pilkada, Muhammadiyah selalu mengingatkan politisi untuk memprioritaskan kepentingan rakyat dan menghindari politik pragmatis yang mengabaikan etika politik yang berdasarkan kebenaran dan keadilan.
Tantangan Masa Depan: Menjaga Persatuan dan Kesejahteraan
Seiring dengan kompleksitas dinamika sosial-politik yang semakin berkembang, tantangan utama bagi Muhammadiyah adalah menjaga persatuan bangsa di tengah polarisasi yang semakin tajam.
Dalam hal ini, Muhammadiyah memiliki peran strategis untuk menjadi penghubung antara berbagai kelompok yang berbeda, baik dalam hal agama, etnis, maupun pandangan politik.
Mengingat kontribusi Muhammadiyah yang telah melahirkan banyak tokoh penting di berbagai sektor, pengaruh positifnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara perlu terus diperkuat.
Melalui refleksi pada Milad Muhammadiyah kali ini, kita diingatkan bahwa keberagaman Indonesia bukanlah halangan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan dan keadilan sosial.
Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang memajukan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan kerja sama lintas sektoral dan peran aktif dalam menciptakan iklim politik yang sehat, inklusif, dan berpihak pada rakyat.
Milad sebagai Momen Perkuat Komitmen
Milad Muhammadiyah adalah momen penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan beradab. Dengan menegakkan prinsip-prinsip sosial dan politik yang seimbang antara agama, moralitas, dan keadilan, Muhammadiyah dapat terus menjadi penerang dalam perjalanan panjang bangsa ini.
Sebagai organisasi yang berpegang pada nilai kebersamaan dan kemanusiaan, Muhammadiyah memiliki peran vital dalam membangun Indonesia yang lebih baik, tidak hanya dalam aspek ekonomi dan politik, tetapi juga dalam hal karakter sosial dan moral bangsa.
Menghadapi tantangan yang ada, seluruh elemen bangsa, termasuk Muhammadiyah, perlu semakin memperkuat kerja sama lintas sektor, menjaga persatuan di tengah perbedaan, serta berkontribusi aktif dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Semoga melalui refleksi pada Milad Muhammadiyah ini, kita dapat semakin meneguhkan langkah untuk membangun negeri yang lebih sejahtera, adil, dan damai, sesuai dengan semangat dakwah dan perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri Muhammadiyah.
Sebagai umat Islam yang berpegang pada ajaran rahmatan lil alamin, kita diingatkan bahwa peran aktif dalam kehidupan sosial-politik bukanlah pilihan, tetapi sebuah tanggung jawab moral. Dengan jaringan yang luas dan ideologi yang moderat, Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk terus menjadi garda terdepan dalam merawat persatuan, memperjuangkan keadilan sosial, dan mendukung sistem demokrasi yang sehat.
Oleh karena itu, mari kita terus menjaga semangat kebersamaan, mengedepankan nilai-nilai toleransi, dan berperan aktif dalam setiap proses pembangunan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Semoga Muhammadiyah, dengan dedikasinya, terus menginspirasi dan memberikan manfaat besar bagi kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai.
Editor Danar Trivasya Fikri