Strategi dan Pemikiran Muhammadiyah dalam Lanskap Transformasi Global
Dalam hal pembangunan sosial politik, Muhammadiyah terus mendorong pemikiran dan pergerakan yang berfondasi pada prinsip-prinsip keadilan sosial, persamaan hak dan solidaritas. Namun, dalam menyikapi pergeseran ideologi dan politik yang muncul di kancah global, ada kebutuhan untuk selalu update dan menyegarkan visi dan misi sosial-politik Muhammadiyah agar tetap relevan.
Sebagai contoh, Muhammadiyah tak hanya soal mengkritisi setiap kebijakan publik yang dianggap merugikan rakyat hingga disparitas sosial yang masih terjadi di Indonesia, tetapi juga andil dalam membangun narasi baru dalam interaksi politik internasional.
Mengingat semakin mendesaknya isu-isu transnasional, seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi hingga konflik peperangan yang tak kunjung usai, Muhammadiyah mempunyai potensi cukup besar untuk mengembangkan serta mempresentasikan proposal pemikiran dan program sosial-politik di hadapan sejumlah negara di dunia.
Namun dalam upaya ini, Muhammadiyah juga harus mempertahankan akar dan karakter otentiknya, yaitu ajaran-ajaran Islam yang moderat dan berorientasi pada kesejahteraan umat.
Menghadapi akselerasi dan transformasi global yang semakin bergerak cepat, Muhammadiyah tak harus meninggalkan tradisi, tetapi harus menemukan cara alternatif untuk menerjemahkan tradisi tersebut dalam konteks global yang terus berubah.
Peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah tak hanya sebatas perayaan, tetapi juga momentum yang tepat untuk merenungkan peran besar Muhammadiyah dalam dinamika sosial-politik global ke depan.
Muhammadiyah tak hanya berperan sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai aktor utama dalam dinamika sosial-politik di Indonesia dan dunia. Dalam menghadapi transformasi global, Muhammadiyah harus dapat memperlihatkan keahliannya dalam beradaptasi dan menanggapi isu strategis yang lebih kompleks dari persoalan domestik.
Organisasi ini mempunyai peluang untuk mendorong perubahan, baik dalam konteks sosial-politik nasional maupun global dengan tetap mempertahankan prinsip keadilan dan kesejahteraan umat.
Seiring dengan perkembangan dunia yang kian kompleks, Muhammadiyah harus siap untuk menghadapi tantangan sekaligus menjadi pelopor dalam mengupayakan kondisi dunia yang lebih berkeadilan, inklusif, dan humanis.
Melalui peran pendidikan, dialog lintas budaya, dan keterlibatan aktif dalam perancangan kebijakan publik, Muhammadiyah dapat menjadi agent of change yang memberikan kontribusi signifikan terhadap peradaban manusia, baik di tingkat nasional maupun global. (*)
Editor Ni’matul Faizah