Oleh Alhini Zahratana
PWMU.CO – Era disrupsi — di tandai oleh globalisasi serta pesatnya perkembangan teknologi — membawa perubahan besar pada tatanan kehidupan manusia. Di tengah gemerlapnya dunia digital dan persaingan yang semakin ketat selain memberi kemudahan dalam mengakses beragam informasi dan wawasan, juga membawa dampak negatif. Salah satunya, nilai-nilai kemanusiaan dan sosial menjadi terpinggirkan. Contohnya,, jika dulu sesama menumpang di angkutan umum bisa dan biasa bercakap dengan sesamanya karena berada kendaraan yang sama. Kini fenomena tersebut jarang sekali ditemui. Mengapa? Sebab nyaris setiap kepala sibuk dengan gawainya hingga tak sempat bertegur sapa.
Berdasar contoh di atas, Muhammadiyah perlu memainkan peran untuk melakukan gerakan pencerahan guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas jiwa sosial anak bangsa. Dalam konteks ini, Surat Al Maun dapat menjadi landasan oleh Muhammadiyah untuk menuntun umat Islam agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai sosial Islam yang luhur.
Dalam QS Al-Maun dengan tegas mengkritik perilaku individu yang melalaikan tanggung jawab sosialnya. Ada 5 (lima) pesan penting dalam QS Al Maun tersebut. Pertama, tidak berdusta atas nama agama. Tujuannya agar umat muslim tidak mudah membawa-bawa agama untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Kedua, tidak menghardik anak yatim. Sebaliknya, Islam mengharuskan untuk berempati terhadap anak yatim. Rasulullah pun memastikan dirinya berada di surga bersama orang yang mengurusi anak yatim.
Ketiga, tidak membiarkan orang yang kekurangan baik dalam segi harta, kekurang-sempurnaan anggota badan (disabilitas), maupun kekurangan ilmu (intelektual). Keempat, tidak gemar nampakkan/memamerkan secara kelebihan yang dikhawatirkan digolongkan sebagai dalam perbuatan riya. Dann kelima, tidak malas untuk memberi sumbangsih. Pesan kemanusiaan terakhir pada surat ini adalah gemar memberi sumbangsih atau sedekah kepada siapapun yang membutuhkan. Sedekah bisa kepada fakir miskin, masjid, maupun kepada orang-orang yang tertimpa bencana.
Ayat-ayat dalam surat Al Maun ini seakan menjadi cermin bagi kita untuk merefleksikan tindakan sehari-hari. Apakah kita telah menjadi bagian dari solusi atau justru menambah beban permasalahan sosial?
Muhammadiyah, telah lama mengadopsi nilai-nilai yang terkandung dalam Surat Al Maun sebagai landasan dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan sosialnya. Salah satu upaya konkrit Muhammadiyah dalam mengimplementasikan nilai-nilai dalam surat ini adalah melalui program-program sosial kemasyarakatan. Muhammadiyah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seperti menanggulangi bencana alam, pemberdayaan masyarakat, juga pelayanan kesehatan. Melalui kegiatan-kegiatan ini, warga Muhammadiyah diajak untuk secara langsung berinteraksi dengan masyarakat dan merasakan permasalahan sosial yang ada.