Oleh: Anjas Edowansyah
PWMU.CO – Pendidikan adalah suatu proses belajar untuk terus melatih kemampuan berpikir, keterampilan dan kemandirian seseorang untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Pendidikan memegang peranan penting dalam memajukan suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan yang berkualitas dalam suatu negara, maka dapat dipastikan negara tersebut tidak akan pernah bisa bersaing dengan negara-negara maju.
Pendidikan di negara Indonesia ini masih sangat rendah, dapat dilihat dengan berbagai problematik pendidikan di Indonesia cukup banyak, mulai dari masalah kurikulum, kualitas, kompetensi, bahkan kompetensi kepemimpinan, baik itu di jajaran tingkat atas maupun tingkat bawah.
Berbagai kasus keluhan-keluhan terjadi di lapangan, baik pimpinan sekolah maupun para pendidik yang menyayangkan dimensi kepemimpinan seperti soal manajemen, disiplin, birokrasi dan administrasi yang amburadul. Kemudian yang tidak kalah pentingnya juga soal kepemimpinan di sekolah turut berperan mewarnai wajah penyelenggaraan dunia pendidikan serta memperlebar kesenjangan dan konflik internal para pendidik. Jumlah anak dalam satu keluarga yang masih belum mendapatkan pendidikan, kualitas sekolah untuk proses belajar juga masih jauh dari kata layak dan masih kurangnya peran pemerintah dalam memperhatikan Pendidikan.
Ditambah lagi dengan pemberlakuan otonomi daerah, di mana sistem pendidikan nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang demokratis, memperhatikan keberagaman, memperhatikan kebutuhan daerah, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Pendidikan di Indonesia cenderung menggunakan kurikulum yang ketinggalan zaman dari negara-negara Barat dan Eropa. Sehingga mengharuskan Indonesia untuk membenahi ketertinggalan tersebut. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, kurikulum pendidikan Indonesia telah berganti atau direvisi sekurang-kurangnya 10 kali.
Perubahan kurikulum ini terjadi seiring dengan perubahan sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, dan IPTEK dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kurikulum pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman di mana kurikulum itu diterapkan. Perubahan kurikulum itu bukan berdasarkan pada keinginan seseorang atau sekelompok orang tertentu, namun harus berdasarkan kepada kebutuhan masyarakat Indonesia yang berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Melihat fenomena permasalahan tersebut, kegiatan pendidikan di Indonesia dituntut untuk memiliki kepekaan dalam, menghadapi arus perputaran globalisasi saat ini. Tuntutan dan tantangan dunia pendidikan kian hari terasa demikian kompleks, seiring dengan kompleksitasnya persoalan kemasyarakatan. Setumpuk tuntutan dan aspirasi masyarakat kian meninggi dan kompetitif tertuju pada lembaga pendidikan, dengan suatu harapan kehadiran pendidikan mampu mengatasi serta mengantisipasi berbagai problematika dan transformasi kehidupan yang semakin global. Sementara bagian lain, institusi pendidikan sendiri bergulat dalam menghadapi berbagai problem baik itu menyangkut sistem, konsepsi, mekanisme, maupun strategi implementasi.
Oleh karena itu harus banyak belajar dari beberapa negara maju seperti negara Jepang yang sangat memperhatikan pendidikan di negaranya. Bahkan ketika negara Jepang hancur lebur akibat serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang mereka cari pertama kali adalah jumlah tenaga pendidik yang masih hidup. Hal ini menandakan bahwa negara Jepang sangat peduli akan pendidikan yang menyebabkan negara mereka sangat maju seperti sekarang dan dapat bersaing dengan negara-negara maju di Eropa.
Berbicara tentang pendidikan tentu tak lepas dari peran guru sebagai perancang masa depan suatu bangsa. Bangsa yang berkemajuan tidak lepas dari sistem pendidikan yang bermutu pula. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci yang sangat penting dalam suatu bangsa. Pendidikan menempati posisi yang sangat strategis dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang handal tersebut, sebab melalui proses pendidikan kita membentuk manusia bukan saja profesional dalam bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki integritas watak, kepribadian dan semangat yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai dasar yang sangat kita dambakan, sebagaimana diisyaratkan dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai negara dengan tingkat perkembangan yang berbeda secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan sistem pendidikan di masing-masing negara. Diperlukan sebuah kesadaran untuk melakukan studi komparatif terhadap sistem pendidikan berbagai negara sebagai upaya untuk membandingkan sistem pendidikan yang ada dengan sistem pendidikan yang lainnya.
Sistem pendidikan dari suatu negara tidak lepas dari perkembangan kebudayaan sosial dan lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu maka sistem pendidikan dalam setiap negara memiliki perbedaan. Perbedaan sistem pendidikan ini dipengaruhi oleh sistem di masyarakat terhadap pendidikan. Masyarakat atau warga negara atau peserta didik sebagai komponen dalam hubungan seperti sistem, berperan sebagai input dalam proses transformasi sistem , pemecah masalah sehingga menghasilkan lulusan yang baik, ilmu pengetahuan baru dan pengembangan kebudayaan.
Saat ini berbagai negara semakin bersaing untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengaktulisasikan sistem pendidikan. Setiap negara mencoba untuk melakukan pembangunan fisik dan non fisik dalam bidang pendidikan. Berbagai upaya dilakukan melalui rekonstruksi pondasi filosofi dan ideologi, revisi orientasi, penyempurnaan organisasi dan perbaikan operasionalnya. Dalam tingkatan pendidikan di negara – negara di dunia, seringkali urutan prestasi sistem pendidikan menjadi acuan untuk menentukan negara, indeks negara mana yang termasuk dalam kategori negara dengan pendidikan yang maju.
Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga kedepannya kita melihat masyarakat mendapat pendidikan yang layak dan Indonesia dapat masuk ke dalam pendidikan negara-negara maju. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah