PWMU.CO- Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November menjadi momentum refleksi bagi seluruh elemen bangsa, terutama terkait peran dan kesejahteraan para guru.
Dalam tulisan yang diunggah di Instagram resmi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, beliau menyoroti berbagai problematika yang masih dihadapi oleh guru di Indonesia, mulai dari isu kesejahteraan hingga kebijakan pendidikan yang dinilai belum sepenuhnya adil.
Kesejahteraan Guru: Antara Harapan dan Realita
Prof Haedar mencatat bahwa kesejahteraan guru, terutama di sektor swasta, masih menjadi persoalan yang mendesak. Banyak guru yang berstatus sukarelawan dengan penghasilan minim, sementara upaya pemerintah melalui program sertifikasi dinilai belum merata dan menyeluruh.
Di beberapa daerah, lembaga pendidikan swasta seperti Muhammadiyah hadir lebih awal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama di kawasan yang belum terjangkau pendidikan negeri.
Namun, diskriminasi kebijakan terkadang terjadi, seperti penarikan guru negeri dari lembaga swasta, yang mencerminkan ketidakadilan dalam politik pendidikan.
Anggaran Pendidikan dan Tantangan Implementas
Konstitusi telah mengamanatkan alokasi 20 persen dari APBN untuk pendidikan. Namun, kenyataannya, dana tersebut tersebar di berbagai instansi dan terserap besar di tingkat daerah sebagai konsekuensi otonomi daerah.
Hal ini menyebabkan anggaran pendidikan tidak terfokus pada kementerian yang bertanggung jawab, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi.
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengungkapkan harapannya agar pemerintah, dengan menteri baru, dapat membawa perubahan yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan guru.
Meski demikian, beliau juga menyadari bahwa langkah tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Guru, baik di lembaga negeri maupun swasta, memiliki peran strategis dalam membangun bangsa. Sebagai ujung tombak pendidikan, guru berperan tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga pembentuk karakter generasi penerus.
“Oleh karena itu, perhatian terhadap kesejahteraan mereka adalah investasi penting untuk masa depan bangsa,” pungkas Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode ini.
Di momen Hari Guru Nasional ini, mari bersama-sama merenungkan kontribusi besar para guru dan mendukung segala upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sebab, hanya dengan guru yang sejahtera, cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud sepenuhnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan