PWMU.CO — Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat sukses menggelar Baitul Arqom untuk karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pada Sabtu-Ahad (7-8/12/2024) di Aula Radho Hotel Syariah, Malang.
Kegiatan ini mengusung tema “Transformasi Diri Menuju Karyawan AUM yang Profesional dan Berintegritas”.
Selama dua hari, kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter karyawan AUM yang unggul dalam etos kerja, memiliki integritas tinggi, dan mampu memberikan pelayanan berkualitas.
Tema ini mencerminkan komitmen PCM Babat untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan AUM.
Dalam sesi materi, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Fathurrahim Syuhadi, menyampaikan pentingnya membangun etos kerja Islami. Ia mengutip ayat al-Qur’an:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Qs al-Baqarah: 286)
Fathurrahim juga menekankan nilai kerja keras yang diajarkan Rasulullah Saw melalui hadis:
“Sebaik-baik yang dimakan seseorang adalah hasil dari usahanya sendiri.” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)
Ia menjelaskan bahwa etos kerja Islami mencakup profesionalisme, integritas, dan kepedulian sosial. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) menjadi acuan penting bagi karyawan AUM dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, menjauhi praktik-praktik negatif seperti korupsi dan kolusi, serta menanamkan nilai-nilai kehalalan dan kebermanfaatan.
Pilar Etos Kerja Muhammadiyah
Dalam materinya, Fathurrahim memaparkan tujuh poin utama dalam PHIWM yang harus dipedomani oleh karyawan AUM, antara lain:
Pertama, Komitmen terhadap Profesi: Menjalankan tugas sesuai keahlian dengan sepenuh hati. Kedua, Integritas dan Etika: Menghindari praktik yang merusak kejujuran dan nilai kebaikan. Ketiga, Kepedulian Sosial: Berkontribusi melalui zakat, infak, dan sedekah dari hasil pekerjaan.
“Keempat, Kerja Sama: Mengutamakan kolaborasi dalam kebaikan. Kelima, Keikhlasan dan Kesabaran: Menjadikan pekerjaan sebagai ibadah. Keenam, Pelayanan Prima: Memberikan pelayanan berkualitas yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Ketujuh, Teladan di Lingkungan: Menjadi figur yang inspiratif di tempat kerja dan masyarakat,” ujarnya.
Karyawan AUM dihadapkan pada tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial. Untuk menghadapi hal ini, pendidikan dan pelatihan, motivasi diri, serta pengembangan keterampilan menjadi kunci penting.
Kegiatan seperti Baitul Arqom menjadi wahana strategis untuk memperkuat spiritualitas dan mentalitas karyawan, sehingga mereka dapat bekerja dengan profesionalisme tinggi dan tetap teguh pada nilai-nilai Islam.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan