Ia juga menekankan bahwa tanggung jawab mengembangkan kemampuan numerasi tidak hanya milik guru matematika, tetapi juga guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Materi kedua, Gerakan Buka Kelas: Menjadi Observer Andal oleh Dwi Setyawan MPd. Ia mengulas filosofi learning community, semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah mitra belajar.
“Baik siswa dengan siswa, guru dengan siswa, atau guru dengan guru, semuanya adalah mitra belajar. Harapannya, pendekatan ini dapat menghasilkan peserta didik yang sukses melalui proses belajar saling membelajarkan,” tuturnya.
Workshop kemudian berlanjut dengan praktik simulasi menjadi observer. Dalam 30 menit terakhir, peserta terbagi menjadi empat kelompok: dua kelompok sebagai siswa dan dua kelompok sebagai observer yang bergantian peran.
Fuad Jaya Miharja menyampaikan bahwa sebanyak apa pun ilmu yang diterima, fokus akhirnya adalah implementasi di kelas. Guru, menurutnya, adalah pemberi saran paling efektif dalam pembelajaran.
“Semoga program ini dapat meningkatkan kompetensi guru, terutama yang berkaitan dengan numerasi dan gerakan buka kelas,” pungkasnya.
Penulis Meli Mustofiah Editor Zahra Putri Pratiwig