PWMU.CO – Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur menjalani visitasi mu’adalah dari Universitas Islam Madinah Saudi Arabia.
Kehadiran enam tamu yang dipimpin oleh Syekh Fahd Al-Muhanna, dosen Universitas Islam Madinah yang sedang diperbantukan menjadi dosen di UIN Malang ini disambut hangat oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah, Drs KH Muhammad Dawam Saleh dan wakilnya, Drs Agus Salim Syukran MPdI bersama Dewan Pengurus Ponpes Al-Ishlah (DPPI) di Kantor Sekretariat Ponpes Al-Ishlah, Rabo (18/12/2024).
Wakil Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Drs Agus Salim Syukran MPdI yang turut hadir menyambut tamu mengungkapkan rasa bahagianya, pasalnya MA Al-Ishlah atau Ponpes Al-Ishlah Sendangagung makin dikenal oleh kampus luar negeri yang merupakan kampus idaman pelajar muslim seluruh dunia, yaitu Universitas Islam Madinah.
“Kita makin dikenal oleh universitas Islam Madinah dan dengan begitu akan memudahkan alumni kita yang ingin masuk ke universitas tersebut untuk bisa diterima,” ucap ayah 3 anak ini.
“Keinginan untuk mengikuti mu’adalah ini sebenarnya sudah lama, sekitar 9 tahun yang lalu saat Ustadz Azam Mushoffa (putra ke-2 kiai Dawam) masih kuliah di universitas tersebut, Tetapi karena adanya kendala teknis baru bisa diwujudkan tahun ini,” tutur Wakil Ketua PCM Paciran kelahiran 1 April 1965 ini.
Sebelum keliling Ponpes Al-Ishlah, Syekh Fahd Al-Muhanna menunaikan shalat Dzuhur berjamaah bersama santri di Masjid Al-Ishlah, kesempatan ini dimanfaatkan untuk memberi motivasi dan wejangan kepada ribuan santri yang tidak bergeming dari tempat duduknya.
“Seorang santri harus bersyukur karena Allah Swt telah memilihnya dari ribuan anak-anak seusianya yang lain untuk belajar ilmu agama, maka inilah wasiat yang harus disimak:
- Ikhlas dalam belajar.
- Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Barang siapa yang belajar dengan giat di masa sekarang, maka dia akan menikmati hasilnya di masa depan.
- Memiliki wirid dan do’a yang dibaca rutin setiap selesai sholat lima waktu, juga di waktu pagi dan sore hari.
- Menguasai Bahasa Arab kerena Bahasa Arab adalah kunci untuk memahami al-Qur’an, hadits dan ilmu Syari’ah,” pungkasnya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan