PWMU.CO – Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Dr M Arfan Mu’ammar MPdI terangkan lima macam generasi dalam acara Parenting yang digelar di MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) Manyar Gresik, Sabtu (21/12/2024).
Acara yang digelar di Aula Masjid Al-Kautsar Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Karangrejo ini mengambil tema ‘Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Generasi Alpha’.
Kegiatan diikuti kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari wali peserta didik, guru Mimdaka, PRM Karangrejo, Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Karangrejo serta undangan yang lain.
Mengawali ulasannya, Arfan panggilan akrab Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik ini, menjelaskan lima macam generasi.
“Pertama, generasi Baby Boomers yaitu generasi yang lahir pada tahun 1946-1964,” ujarnya.
Menurutnya, generasi ini lahir setelah perang dunia ke-II. Mereka berkontribusi dalam lonjakan angka kelahiran di dunia. “Mereka beranggapan banyak anak banyak rezeki,” ucap pria kelahiran Bungah Gresik ini.
Orang zaman dulu, tambahnya, anaknya banyak-banyak, lebih dari lima atau bahkan sepuluh. “Tetapi sekarang punya anak dua sampai tiga saja sudah tidak sanggup atau merasa berat,” tambahnya.
Dia menerangkan generasi ini memiliki tanggung jawab yang sangat besar, pekerja keras, percaya diri, disiplin, dan loyal. “Namun masih bersikap tradisional, gagap teknologi, dan sulit menerima kritik,” tutur ayah 3 anak ini.
Generasi Open Minded
Dosen tetap Pascasarjana UM Surabaya Program Studi Pendidikan Agama Islam ini menjelaskan generasi kedua yaitu, generasi X yang lahir pada tahun 1965-1980.
“Generasi ini anak dari generasi baby boomers yang karakternya hampir mirip dengan generasi sebelumnya yaitu sangat disiplin, dan suka bekerja keras,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, generasi ini juga mempunyai karakter open minded artinya mau menerima pemikiran baru, fleksibel, dan adaptif terhadap teknologi.
“Bahkan sudah mengenal teknologi PC, telepon genggam dan lain sebagainya, walaupun terkadang generasi X ini agak susah beradaptasi dengan lingkungan baru,” lanjutnya.
Generasi Milenial
Pria yang menyelesaikan pendidikan S3 nya di UIN Sunan Ampel Surabaya ini, melanjutkan keterangannya tentang generasi ketiga yaitu generasi Y, dikenal dengan generasi milenial yang lahir pada tahun 1981-1994.
Generasi ini, imbuhnya, awal bertemunya dengan teknologi seperti handphone dan komputer.
“Mereka adalah generasi yang paling merasakan perubahan telepon genggam dari awal diperkenalkan ke publik hingga mereka terkenal dengan sifatnya memiliki keinginan tahu yang besar dan memiliki tingkat kreativitas yang tinggi,” paparnya.
Namun, tambahnya lagi, mereka biasanya juga sangat ambisius, memiliki ego yang tinggi pula, tetapi cepat bosan. “Sisi baiknya generasi ini suka berkolaborasi, bersosialisasi dan menyukai tantangan,” ucapnya.
Generasi Internet
Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren PWM Jawa Timur periode 2022-2027 ini, menerangkan generasi selanjutnya adalah generasi net atau generasi internet, yang biasa disebut generasi Z, generasi yang lahir pada tahun 1995-2010.
Menurut Arfan, saat ini mereka sedang dalam pencarian jati diri. “Generasi ini sangat pandai dalam ber-multitasking, yaitu kemampuan melakukan tugas atau menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan secara bersamaan, mampu mengaktualisasikan diri, dan berpikir ke depan,” paparnya.
Namun di sisi lain, imbuhnya, mereka adalah generasi yang mencintai kebebasan, individualistis, dan mudah putus asa.
Kelima, adalah generasi Alpha, generasi yang lahir tahun 2010-2025. “Generasi ini merupakan generasi gadget artinya kehidupan mereka selalu dekat dengan dunia gadget,” ungkapnya.
Menurut Arfan, sangat dikhawatirkan generasi ini tumbuh menjadi generasi yang manja, dan kurang bertanggung jawab. “Tetapi di sisi lain generasi ini adalah generasi yang akan membawa perubahan besar bagi Indonesia,” ujarnya.(*)
Penulis Musyrifah Editor Zahrah Khairani Karim