PWMU.CO – Tujuh unsur indikator sekolah maju dibedah dalam Rapat kerja (Raker) Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah (SDM) 16 Baratajaya Surabaya, Selasa (24/12/2024).
Tujuh unsur indikator sekolah maju disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Hidayatullah MSi dalam Raker Guru Karyawan (Gukar), dan Shadow Teacher SDM 16 Surabaya di hall sekolah lantai 3.
Mengawali materinya, Pak Dayat, sapaan akrabnya mengutip pesan wasiat KH. Ahmad Dahlan yang disampaikan menjelang akhir hayatnya.
Wasiat tersebut berisi “Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua, sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa ku tinggalkan kepadamu. Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian,”.
“Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara, dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya,” pesannya.
Dari pesan wasiat KH. Ahmad Dahlan, Pak Dayat mengajak seluruh gukar untuk mengamankan Muhammadiyah lewat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), spirit untuk terus mengembangkan AUM tidak boleh redup.
“Kita semua ini anak-anak Kyai Dahlan. Kita memang bukan anak-anak biologisnya, tetapi kita adalah anak-anak ideologis, karena itu semangat kita tidak boleh redup untuk mengembangkan sekolah-sekolah Muhammadiyah,” terangnya.
Hidayatullah kemudian menyampaikan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) tentang Mengelola Amal Usaha, no.6 yang berbunyi: Pimpinan AUM harus selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan AUM dengan sepenuh hati, sehingga mempunyai keunggulan dan berdaya saing tinggi.
Selanjutnya, untuk menjadi AUM yang unggul dan berdaya saing tinggi diperlukan tenaga profesional, produktif, dan berintegritas. “Selain itu, AUM harus mendapat Keuntungan Ekonomi dan Non Ekonomi. Serta menghadirkan kemanfaatan dan kemakmuran untuk semua,” jelasnya.
Ia mengatakan, AUM itu harusnya tidak menjadi beban persyarikatan, akan tetapi menjadi support persyarikatan. “Yakni menghadirkan kemanfaatan dan kemakmuran bagi yang bersekolah disini,” katanya.
Menurutnya, ada tujuh unsur untuk mencapai sekolah maju. “Pertama, Kepemimpinan yang informatif dan transformatif. Kedua, Keunggulan SDM gukar. Ketiga, Kurikulum pendidikan dikembangkan. Keempat, Jumlah dan mutu siswa meningkat. Kelima, Sarpras dan sistem informasi yang mewadahi. Keenam, Menjalin kerjasama. Ketujuh, Mem-branding dan marketing,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika kita ingin memiliki sekolah yang maju, berkembang, meningkat, unggul, dan berdaya saing, maka kita harus serius dalam meningkatkan mutu SDM dan menguatkan teamwork di sekolah.
“Untuk merealisasikan itu, kata kuncinya adalah SDM harus kuat dan tidak boleh abai,” tandasnya.(*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Zahrah Khairani Karim