PWMU.CO – Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur menggelar Sosialisasi KHGT Zona 5 di Universitas Muhammadiyah Gresik, Ahad (29/12/2024). Dr Syamsudin Wakil Ketua PWM Jatim dalam sambutannya mengatakan semangat ijtihad yang diajarkan oleh tokoh pembaru seperti Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, dan Ahmad Dahlan diangkat.
Dua tokoh pertama meninggalkan warisan berupa tulisan, Ahmad Dahlan dikenal dengan gaya hidupnya yang khas, yakni Tajdid – sebuah corak berpikir yang menampilkan pembaruan dalam setiap langkahnya.
Ahmad Dahlan menjadi pelopor dalam mengajarkan agama Islam di sekolah sekuler, seperti yang dilakukannya di Budi Utomo. Hal ini dianggap sebagai tonggak awal pembaruan pendidikan agama dalam lingkup sekolah umum.
“Gaya hidup beliau patut diteladani, karena selalu mengedepankan hal baru yang relevan dengan zaman, namun tetap berpegang teguh pada nilai agama,” ujar Dr Syamsudin dalam sambutannya yang juga menyinggung film Sang Pencerah.
Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) Langkah Strategis Tajdid Muhammadiyah
Pembahasan juga menyoroti langkah Muhammadiyah dalam upaya menghadirkan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).
“Kalender adalah tolak ukur peradaban manusia. Kehadiran KHGT menjadi langkah nyata untuk menyatukan umat,” tambahnya.
Meski gagasan ini sempat menuai kritik dan tantangan, sosialisasi KHGT tetap berjalan sebagai wujud tajdid Muhammadiyah.
“Jika masyarakat non-Muslim memiliki kepastian tanggal untuk perayaan keagamaan mereka, umat Islam pun selayaknya memiliki sistem yang serupa. Kalender ini menjawab kebutuhan umat untuk memiliki kepastian kapan Ramadhan, Syawal, dan hari besar lainnya tanpa perlu sidang isbat yang terus diperdebatkan,” ujarnya.
Membangun Kepercayaan Diri Umat Islam
Dalam pembaruan ini, Muhammadiyah terus berusaha menampilkan jalan tengah yang rasional dan diterima masyarakat. “Jangan hanya berkiblat pada pola yang terjadi di Timur Tengah dan minder. Kita punya karakter dan kemampuan sendiri untuk memimpin pembaruan,” tegas Syamsudin.
Melalui KHGT, Muhammadiyah tidak hanya menyelesaikan persoalan agama, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab besar untuk menampilkan inovasi demi kemajuan peradaban.
Dengan tajdid sebagai pondasi, pembaruan ini menjadi bukti bahwa umat Islam mampu menjadi pelopor dalam menciptakan sesuatu yang baru dan strategis untuk masa depan.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Wildan Nanda Rahmatullah