PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Ahad (5/1/2025), bertempat di lantai 3 RS Muhammadiyah Lamongan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun roadmap dan solusi atas permasalahan pendidikan di Lamongan. FGD ini menghadirkan narasumber ternama, yaitu Dr Hidayatullah MSi, Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi, dan Prof Dr Khozin MSi.
Ketua PDM Lamongan, Drs Shodikin MPd, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya diskusi ini. “Banyaknya AUM Pendidikan di Lamongan, namun hanya beberapa yang dalam kondisi benar-benar sehat. Dengan adanya FGD ini, harapannya akan ada perubahan dan perkembangan ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Penyerahan Sertifikat Sekolah Unggulan
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan sertifikat kepada 11 sekolah unggulan Muhammadiyah yang telah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah. Sekolah-sekolah tersebut mencakup berbagai jenjang, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK.
Paparan Kondisi AUM Pendidikan
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Lamongan, M Said SPd MPd, memaparkan bahwa PDM Lamongan mengelola 213 lembaga pendidikan. Jumlah ini terdiri atas:
- 105 Madrasah Ibtida’iyah (MI),
- 15 Sekolah Dasar (SD),
- 29 Madrasah Tsanawiyah (MTs),
- 29 Sekolah Menengah Pertama (SMP),
- 11 Sekolah Menengah Atas (SMA),
- 13 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
- 11 Madrasah Aliyah (MA).
“Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 25% yang siap bersaing di dunia pendidikan, sedangkan 75% lainnya memerlukan perhatian dan peningkatan signifikan,” jelasnya.
Pandangan dan Solusi dari Narasumber
1. Prof. Dr. Khozin MSi
Sebagai Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur, Prof Khozin memaparkan data bahwa terdapat 1.080 sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur. Program unggulan yang diinisiasi PP Muhammadiyah adalah mendirikan sekolah berasrama dengan kurikulum International Baccalaureate (IB) Diploma. Kurikulum ini dirancang untuk siswa usia 3 hingga 19 tahun, berfokus pada cara belajar, kekuatan, dan tantangan unik setiap individu.
“Diharapkan 11 sekolah unggulan Muhammadiyah yang telah ditetapkan bisa segera mengadopsi kurikulum IB ini untuk bersaing secara global,” tegasnya.
2. Dr Hidayatullah MSi
Dr. Hidayatullah, yang juga Wakil Ketua PWM Jawa Timur sekaligus Rektor UMSIDA, menyampaikan pesan penting KH. Ahmad Dahlan: “Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau mau memelihara dan menjaganya dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa berkembang selamanya.”
Dia menambahkan bahwa kader Muhammadiyah harus sepenuh hati menjaga dan mengembangkan pendidikan Muhammadiyah. Salah satu cara yang ditekankan adalah memberikan kepercayaan penuh kepada lembaga pendidikan Muhammadiyah dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi.
3. Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi
Sebagai Wakil Ketua PWM Jawa Timur sekaligus Rektor UMM, Prof. Nazaruddin menekankan pentingnya manajemen pendidikan dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
“Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, kita bisa mengambil langkah strategis untuk memajukan AUM pendidikan. Jangan sambat (mengeluh) mengurus Muhammadiyah, karena jika dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh, lembaga yang kita pimpin akan maju,” ucapnya, mengutip filosofi dari Prof Dr Abdul Malik Fadjar.
Harapan untuk Kemajuan Pendidikan Muhammadiyah di Lamongan
Para narasumber berharap FGD ini dapat menjadi momentum untuk membangkitkan semangat semua pihak dalam membawa kemajuan bagi AUM pendidikan di Lamongan.
FGD ini dihadiri oleh jajaran PDM Lamongan, PCM se-Lamongan, Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Lamongan, Majelis Dikdasmen dan PNF PCM se-Lamongan, serta PD Aisyiyah Lamongan. (*)
Penulis Ali Ahmadi Editor Wildan Nanda Rahmatullah