Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (berpeci) memencet tombol sirine tanda berlangsungnya Latgab MDMC Jawa Timur di pantai Prigi Trenggalek, Sabtu (11/1/2025). (Moh. Ernam/PWMU.CO).
PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur menggelar Latihan Gabungan (Latgab) dan Simulasi Penanganan Bencana Megathrust di Pantai Prigi, Trenggalek.
Berlangsung Jumat-Minggu (10-12/1/2025), kegiatan ini terhadiri oleh 450 peserta sekaligus melampaui target awal 400 orang. Adapun para peserta berasal dari berbagai elemen Muhammadiyah di Jawa Timur.
Ketua Panitia, Rossi Hendrawan, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas relawan Muhammadiyah Jawa Timur. Khususnya, di 9 daerah pesisir selatan Jawa Timur yang rawan bencana megathrust.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari seminar yang kami laksanakan di Kantor PWM Jawa Timur beberapa bulan lalu. Hasil seminar tersebut kami tindaklanjuti dengan penyusunan rencana kontingensi yang kini diuji dalam pelatihan ini” ujar Rossi.
Cakup 7 Klaster Keahlian
Adapun 9 daerah yang menjadi fokus pelatihan ini adalah Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan. Daerah-daerah ini memiliki sejarah gempa dan tsunami, sesuai dengan prediksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Lebih lanjut, latihan gabungan ini mencakup tujuh klaster keahlian, yaitu manajemen pos koordinasi (Poskor), dapur umum (DU), dukungan psikososial, pencarian dan penyelamatan (SAR), hunian darurat, logistik, dan medis.
“Unsur yang terlibat meliputi majelis dan lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Muhammadiyah di tingkat wilayah dan daerah, LLHPB Aisyiyah, Kwarwil Hizbul Wathan Jawa Timur, Pimpwil Tapak Suci, Nasyiatul Aisyiyah, perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM), serta rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Jawa Timur” tegas Rossi.
Kegiatan ini terbuka langsung oleh Bupati Trenggalek. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi atas peran aktif Muhammadiyah dalam kesiapsiagaan bencana.
“Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi potensi bencana besar. Saya berharap hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan untuk melindungi warga Trenggalek dan daerah pesisir lainnya” ujar Bupati.
Rossi juga menambahkan bahwa tingginya antusiasme peserta menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.
“Kami bersyukur peserta yang mendaftar melebihi target, ini bukti bahwa semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial masih sangat kuat di kalangan relawan Muhammadiyah” katanya.
Harapannya, kegiatan ini mampu memperkuat sinergi antar elemen Muhammadiyah dalam menghadapi potensi megathrust yang terprediksi dapat memengaruhi kawasan pesisir selatan Jawa Timur.
Penulis Moh. Ernam, Editor Danar Trivasya Fikri