PWMU.CO – Sebelas santri MA YKUI Maskumambang, Dukun, Gresik yang berkegiatan Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial (PDS-BS) mengaku betah dan senang berada di lingkungan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang, Gresik. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu santri, Muhammad Anwar pada Rabu (22/1/2025).
Kesebelas santri tersebut yakni Muhammad Fachry asal Sidayu, Arham Ardiyansyah asal Dukun, Muhammad Anwar asal Dukun, Akmal Pranata asal Dukun, Muhammad Ashif Barkhiya asal Dukun, Muhammad Syahrur Rohmatullah asal Dukun, Bahrul Ulum Assiddiqi asal Dukun, A’an Setiawan Saputra asal Dukun, Utsaimin asal Sidayu, Muhammad Zaky Al Baihaqi asal Surabaya, dan Ibnu Abdullah M Balafif asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Atas nama teman-teman, saya sangat senang berada di sini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada bapak-bapak PRM, ibu-ibu Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kedanyang, Gresik serta para guru di SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) atas sambutan, perhatian serta suguhan yang telah diberikan.
“Ketika berada di tempat lain, biasanya harus memasak nasi dan lauk terlebih dahulu. Namun, di Kedanyang, kami dibebaskan dari tugas tersebut. Hal ini berkat komitmen ibu-ibu ‘Aisyiyah Kedanyang yang dengan penuh tanggung jawab telah menyediakan konsumsi selama 11 santri menginap di Gedung ‘Aisyiyah Timur, Masjid At-Taqwa Kedanyang.
Selain itu, mewakili teman-temannya, Muhammad Anwar juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu-ibu Aisyiyah yang telah memasak hidangan. Menurutnya, masakan ibu-ibu Aisyiyah selalu membuat teman-temannya kenyang dan merasa sangat senang.
Ketua Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Kedanyang, Hj Laily Hidayati mengaku sangat senang bisa menyediakan makanan untuk 11 santri MA YKUI Maskumambang. Ia juga menceritakan bahwa dirinya sangat senang saat memasak, karena memang itulah hobinya. Meskipun demikian, ia juga mengaku sering dibantu oleh ibu-ibu ‘Aisyiyah lainnya.
“Kami sering memasak ikan dan sayur, sementara nasinya sudah disiapkan sendiri oleh para santri,” sambungnya.
Laily juga menyampaikan bahwa tempat para santri menginap juga telah disediakan sekarung lebih beras dan sebuah magic com yang bisa digunakan oleh mereka untuk menanak nasi. Jika nasi tidak siap karena ada urusan atau waktu yang terbatas, nasi bungkus biasanya disediakan oleh ibu-ibu ‘Aisyiyah. Mengenai dana, menurut Laily, sebagian besar berasal dari PRA Kedanyang dan kadang-kadang juga dari donatur.
Kesan Mendalam dari Ketua Kelompok Santri
Ketua Kelompok Santri di PRM Kedanyang, Muhammad Ashif juga mengaku terkesan selama berada di desa kedanyang.
“Sangat menyenangkan dan banyak sekali hal yang bisa kami ambil sebagai bahan pembelajaran,” tegasnya.
Selanjutnya, Asif juga mengaku terkesan dengan warga PRM dan PRA Kedanyang yang telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kedatangan mereka, bahkan jauh sebelum mereka tiba di Kedanyang. Asif bercerita bahwa saat praktik ibadah bersama siswa Almadany, dirinya yang merupakan santri kelas XII MA YKUI Maskumambang, diberikan masukan dan evaluasi. Hal ini menjadi ilmu yang sangat berharga bagi dirinya.
“Terima kasih kepada keluarga besar SD Almadany yang telah menerima kehadiran kami untuk menimba ilmu bersama adik-adik di sekolah alam ini. Selain itu, terima kasih juga telah memberikan kesempatan untuk mengembangkan ilmu yang telah kami peroleh. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Ni’matul Faizah