Foto terakhir sesi Sarasehan Ekonomi Islam oleh KSPP Syariah BMT Hasanah yang terhadiri Lazismu dan Bankziska Tulungagung, Ahad (26/1/2025). (Muhammad Khoirun Nizam/PWMU.CO).
PWMU.CO – Lazismu dan Bankziska Tulungagung turut berpartisipasi dalam kegiatan Sarasehan Ekonomi Islam oleh KSPP Syariah BMT Hasanah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Ahad (26/1/2025) di D’Sultan, Ponorogo.
Lebih lanjut, acara ini menjadi bagian dari Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024, yang bertema besar “Menghadirkan Kemakmuran Bersama BMT Hasanah”.
Hadirkan Ragam Pembicara Kompeten
Acara tersebut menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten dari berbagai bidang Dr Leo Herlambang hingga Wakil Rektor UISI sekaligus Komisaris PT CGAS Tbk. Dalam Kesempatan tersebut, mereka memberikan pandangan strategis terkait inovasi dalam ekonomi Islam di era digital.
Sementara itu, hadir pula Guru Besar Ekonomi Islam Universitas Airlangga Prof Dr M Nafik Hadi Riyandono SE MSi. Ia memaparkan pentingnya pengembangan ekonomi syariah sebagai jalan menuju pemerataan kesejahteraan umat.
Sebagai keynote speaker, Ketua PWM Jawa Timur drh Zainul Muslimin memberikan arahan dan pandangan terkait urgensi ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa lembaga keuangan syariah, termasuk BMT, memiliki peran strategis dalam membangun ekonomi umat yang adil dan sejahtera.
“Kunci keberhasilan ekonomi umat adalah sinergi, inovasi, dan penguatan prinsip-prinsip syariah dalam setiap aktivitas ekonomi” ujarnya.
Kontribusi Lazismu dan Bankziska Tulungagung
Lazismu dan Bankziska Tulungagung hadir sebagai bagian dari upaya sinergi antar-lembaga Muhammadiyah dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah.
Lazismu dan Bankziska Tulungagung hadir juga untuk saling berdiskusi dan bertukar wawasa terkait program-program sosial berbasis ekonomi yang telah berjalan di Tulungagung. Antara lain pemberdayaan UMKM, bantuan modal usaha, dan pengelolaan zakat produktif.
Hal ini, menurut perwakilan Lazismu, sejalan dengan tujuan utama ekonomi Islam, yakni menghadirkan kesejahteraan secara inklusif bagi masyarakat.
Sementara itu, Bankziska Tulungagung berbagi pengalaman terkait strategi pengembangan layanan keuangan syariah yang inovatif dan berkelanjutan.
Perwakilan Bankziska menegaskan bahwa edukasi masyarakat tentang pentingnya sistem keuangan syariah menjadi salah satu langkah penting untuk memperluas penerimaan dan implementasi ekonomi syariah di tingkat lokal.
“Kami fokus pada pemberdayaan UMKM berbasis syariah sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di daerah-daerah potensial seperti Tulungagung dan sekitarnya” jelasnya.
Diskusi Interaktif dan Antusiasme Peserta
Dengan panduan moderator Dr Ir Agus Edi Sumanto MM M.Si, diskusi berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari para peserta yang hadir.
Peserta tidak hanya berasal dari kalangan internal Muhammadiyah, tetapi juga akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap pengembangan ekonomi syariah.
Beberapa pertanyaan yang tersampaikan antara lain terkait dengan tantangan digitalisasi ekonomi syariah dan strategi peningkatan literasi keuangan syariah. Selain itu, ada juga pertanyaan mengenai peluang kerja sama antar-lembaga untuk menggerakkan sektor UMKM.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang tidak hanya inklusif tetapi juga memberikan dampak langsung pada pemberdayaan masyarakat” ujar Perwakilan Lazismu.
“Ke depan, kami akan terus memperluas sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BMT dan lembaga keuangan lainnya” terangnya.
Kegiatan ini berakhir dengan kesimpulan yang dirumuskan bersama oleh para narasumber dan peserta. Salah satu poin utama yang disepakati adalah pentingnya penguatan edukasi dan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekonomi berbasis syariah yang berdaya saing tinggi.
Dengan semangat kolaborasi, Lazismu dan Bankziska Tulungagung optimis dapat terus berkontribusi secara signifikan. Khususnya, dalam mendorong terciptanya kemakmuran ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.
Penulis Muhammad Khoirun Nizam, Editor Danar Trivasya Fikri