Oleh M Farrel Evan Anargya – Mahasiswa UM Surabaya
PWMU.CO – Muhammadiyah dengan visi sebagai Gerakan Islam Berkemajuan, tentu memiliki peran signifikan pada bidang Desain Komunikasi Visual (DKV). Apalagi Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang sejak awal fokus dakwah dalam bidang pendidikan. DKV sendiri merupakan cabang ilmu seni rupa yang mempelajari cara menyampaikan pesan menggunakan elemen visual.
Dakwah Muhammadiyah juga tidak semata-mata melalui metode ceramah (dakwah bi-lisan). Muhammadiyah juga mengembangkan dakwah melalui seni. Hingga saat ini seni masih merupakan sarana komunikasi yang efektif. Dengan konsep integratif nilai-nilai Islam ke dalam seni dan desain, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi nyata yang berdampak luas dalam masyarakat.
Jika kita cermati, ada beberapa peran penting Muhammadiyah dalam konteks DKV:
1. Pengembangan media dakwah yang estetis
Kontribusi utama Muhammadiyah melalui DKV dengan pemanfaatan media dakwah secara estetis. Dakwah Muhammadiyah tidak hanya melalui lisan dan atau teks (tulisan), tetapi juga melalui karya desain yang menarik secara visual. Contoh dari karya desain adalah poster, infografis, buku, majalah, atau konten digital yang dirancang untuk menyampaikan pesan-pesan Islam.
Desain-desain untuk kepentingan dakwah tersebut tidak hanya estetis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Islami. Karena itu, desainnya sangat menonjolkan sisi kesederhanaan, harmoni, dan kedalaman makna. Dengan mengutamakan estetika dalam dakwah, berharap masyarakat lebih mudah menerima pesan-pesan dakwah tersebut.
2. Pendidikan seni islami
Melalui jalur pendidikan — baik pendidikan dasar dan menengah, maupun pendidikan tinggi —, Muhammadiyah cukup memberikan yang cukup terhadap bidang DKV. Muhammadiyah memasyarakatkan bidang seni DKV dengan pendekatan yang Islami. Mahasiswa belajar untuk menghasilkan karya seni yang kreatif, inovatif, dengan tetap berlandaskan pada etika dan nilai-nilai Islam.
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa tidak sekedar belajar menciptakan desain yang menarik. Mereka juga belajar tentang tanggung jawab moral terhadap karyanya agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
3. Menambah estetika dalam komunikasi pesan
Hal penting dalam dakwah adalah bagaimana pesan dapat tersalurkan dengan baik kepada sasaran (audiens). Karena itu, Muhammadiyah juga peduli pada aspek estetika saat menyampaikan pesan keagamaan. Dengan demikian, misi dakwah Muhammadiyah terasa lebih relevan bagi masyarakat modern, khususnya generasi muda.
Dengan memanfaatkan DKV yang modern dan menarik, Muhammadiyah mampu membuat dakwah lebih efektif. Agar pesan keagamaan lebih menarik dan mudah dipahami, maka sangat perlu untuk mendapat perhatian serius. Misalnya terkait penggunaan font yang bersih, warna yang harmonis, serta tata letak yang teratur dalam desain media cetak maupun digital.
4. Produksi media digital
Di era digital ini, Muhammadiyah terus berinovasi dengan memproduksi berbagai konten visual digitai. Antara lain berupa video, animasi, maupun desain grafis untuk media sosial. Media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok menjadi platform utama untuk menyampaikan dakwah kepada generasi muda. Konten-konten tersebut dirancang dengan prinsip-prinsip desain komunikasi visual yang profesional, menarik, dan tetap sesuai dengan syariat Islam. Konten visualnya tidak mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, baik dari sisi gambar atau pun musiknya. Dengan cara ini, kehadiran Muhammadiyah tetap relevan dan mampu memberikan teladan bahwa seni dapat berguna secara positif untuk menyebarkan kebaikan.
5. Mendorong karya seni berbasis nilai
Muhammadiyah juga menginspirasi para seniman dan desainer Muslim untuk berkarya dengan menanamkan nilai-nilai Islam dalam desain mereka. Seni sebagai medium untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan keadilan merupakan substansi dari ajaran Islam.
Hasil DKV tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada masyarakat. Karya-karya ini sering kali menjadi simbol bagaimana seni dapat menjadi sarana dakwah yang efektif dan relevan.
6. Festival dan pameran seni
Untuk memberikan ruang bagi para desainer dan seniman Muslim, Muhammadiyah secara berkala mengadakan pameran seni, lomba desain, atau festival kreatif dengan mengusung tema Islami. Acara-acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga memberikan inspirasi kepada masyarakat bahwa seni dapat selaras dengan prinsip-prinsip keislaman.
Tema-tema tentang toleransi, kemanusiaan, dan kepedulian sosial, banyak diaktualisasikan melalui karya-karya seni visual. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi para seniman muda untuk mengembangkan bakat mereka sambil tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
Akhirnya, dengan pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam seni DKV, Muhammadiyah secara nyata memberikan kontribusi yang signifikan pada dunia seni. Melalui pengembangan media dakwah yang estetis, pendidikan seni Islami, produksi konten digital, dan penyelenggaraan acara seni, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa seni dapat menjadi medium dakwah yang efektif dan relevan sesuai kebutuhan zaman.
Pendekatan ini tidak hanya memperkaya seni DKV, tetapi juga membentuk arah seni yang selaras dengan etika Islam dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Seni dalam perspektif Muhammadiyah tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang bagaimana keindahan tersebut dapat menyampaikan pesan moral, spiritual, dan kemanusiaan.
Editor Notonegoro