PWMU.CO – Pagi itu, langit Gresik tampak mendung dengan awan kelabu yang menggantung di atas, namun kesejukan udara membawa berkah tersendiri bagi ratusan pelajar yang berdiri tegak di Lapangan Perguruan Muhammadiyah Morowudi, Cerme, Gresik.
Suasana penuh semangat dan khidmat menyelimuti acara Apel Pagi Semarak Hizbul Wathan yang diselenggarakan pada (30/1/2025).
Tepat pada hari lahir Hizbul Wathan yang ke-105, para peserta apel;siswa-siswa SMA Muhammadiyah 8 Gresik kelas X, XI, dan XII mengenakan seragam Hizbul Wathan yang melambangkan disiplin dan semangat juang yang tak lekang oleh zaman.
Meskipun langit tampak mendung, semangat yang terpendam di dalam dada peserta apel tidak terpengaruh. Sejak pagi buta, para peserta apel sudah berkumpul di lapangan, siap mengikuti rangkaian kegiatan yang penuh makna.
Fahri Zaidan, siswa kelas XI yang dipercaya menjadi pemimpin apel, berdiri dengan tegap di tengah lapangan. Dengan aba-aba yang lantang dan penuh keyakinan, ia memimpin barisan menuju awal kegiatan yang penuh kehormatan.
Kehadiran Bambang Sumantri MPd, pembina apel, semakin menambah khidmat suasana. Sebagai sosok yang tegas dan berwibawa, Bambang Sumantri menyampaikan amanat yang penuh pesan mendalam tentang arti penting Hizbul Wathan dalam pembentukan karakter pelajar.
Dalam amanatnya, beliau tidak hanya membahas sejarah panjang organisasi ini, tetapi juga menekankan relevansi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan kondisi zaman sekarang.
“Hizbul Wathan adalah organisasi kepanduan tertua yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1918. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk pelajar yang memiliki ketangguhan fisik dan mental,” ujar Bambang dengan suara yang mantap, menggema di udara pagi yang sejuk.
“Bukan hanya disiplin, tetapi lebih dari itu, Hizbul Wathan membentuk kalian menjadi pribadi yang tangguh, memiliki mental baja, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.
Amanat pembina apel tersebut menyentuh hati para siswa, mengingatkan mereka tentang nilai-nilai luhur yang harus terus dijaga. Beberapa siswa terlihat menggigit bibir menahan haru, sementara yang lain mengepalkan tangan di dada, merasakan semangat yang berkobar dalam hati mereka.
Bagi mereka, Hizbul Wathan bukan sekadar sebuah organisasi, tetapi sebuah kawah candradimuka yang menyiapkan mereka untuk menjadi pribadi yang kuat, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Setelah amanat tersebut, petugas apel yang terdiri dari siswa kelas x dan xi membacakan janji pandu Hizbul Wathan. Dalam suasana yang khidmat, seluruh peserta apel mengikuti dengan sungguh-sungguh, mengikrarkan komitmen mereka untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya, setia, dan siap menolong sesama.
Janji yang diucapkan bukan sekadar kata-kata kosong, melainkan sebuah prinsip hidup yang akan mereka bawa dalam setiap langkah mereka di masa depan.
Salah satu momen yang menonjol dari apel ini adalah peran aktif para siswa dalam menyukseskan acara tersebut. Fahri Zaidan, meskipun masih berusia muda, menunjukkan bagaimana seorang pemimpin yang baik harus mampu menggerakkan orang lain dengan ketegasan dan keteladanan.
Kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Fahri adalah bukti bahwa setiap anggota Hizbul Wathan diajarkan untuk memimpin dengan penuh tanggung jawab dan kepercayaan diri.
Sementara itu, siswa-siswa yang bertugas pada apel juga menunjukkan kerja sama yang solid dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Dedikasi mereka untuk memastikan acara berjalan lancar mencerminkan semangat disiplin dan tanggung jawab yang diajarkan oleh Hizbul Wathan.
Kolaborasi yang baik antara para siswa dan guru pembina menciptakan suasana yang penuh rasa kebersamaan dan semangat perjuangan.
Apel pagi ini bukan hanya sebuah kegiatan seremonial, melainkan juga sarana untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya nilai-nilai luhur yang harus terus dilestarikan. Hizbul Wathan telah berperan sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda selama lebih dari satu abad. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya dilatih secara fisik, tetapi juga dibentuk dalam aspek moral dan spiritual mereka.
Bambang Sumantri MPd dalam amanatnya, menegaskan bahwa setiap individu memiliki peran besar dalam menjaga dan meneruskan warisan ini.
“Seorang pandu tidak hanya kuat secara fisik, tetapi lebih penting lagi, memiliki jiwa yang teguh dalam membela kebenaran dan menegakkan keadilan,” tuturnya.
Pesan ini menggugah kesadaran para pelajar akan pentingnya menjadi pribadi yang tidak hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga kokoh dalam prinsip dan nilai-nilai kehidupan.
Meskipun langit pagi itu mendung, peserta apel tetap menjalani kegiatan dengan semangat yang menyala-nyala. Suasana khidmat mengiringi setiap rangkaian acara, memberikan pengaruh mendalam bagi para pelajar yang hadir. Meski banyak tantangan yang menghadang, mereka tahu bahwa dengan semangat Hizbul Wathan yang tertanam dalam diri, mereka siap menghadapi segala rintangan di masa depan.
Dengan semangat yang berkobar dalam dada, mereka melangkah menuju masa depan yang penuh harapan, membawa nilai-nilai Hizbul Wathan yang tidak hanya akan membentuk mereka sebagai individu yang tangguh, tetapi juga sebagai agen perubahan yang siap membangun bangsa dan negara. Setiap langkah mereka adalah bukti nyata bahwa semangat perjuangan dan pengabdian kepada masyarakat adalah bagian dari warisan yang harus terus dipelihara.
“Apel pagi ini menyisakan kesan yang mendalam, tidak hanya bagi para peserta apel, tetapi juga bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya. Semangat yang ditanamkan dalam acara ini bukan hanya akan berhenti pada hari itu, tetapi akan terus menyala dalam setiap tindakan, dalam setiap keputusan yang diambil oleh para pelajar,” ungkap A. Rosyid SPdI, Guru Pendidikan Agama Islam.
“Melalui kegiatan seperti ini, Hizbul Wathan tidak hanya melatih fisik dan mental para anggotanya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kedisiplinan. Dengan bekal ini, mereka siap untuk menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual,” Imbuhnya.
Semoga semangat yang tercipta pada apel pagi ini akan terus menginspirasi dan memberikan energi positif bagi generasi muda untuk terus berkarya, berkontribusi, dan melangkah menuju masa depan yang gemilang.
Penulis Liset Ayuni Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun