
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Sumenep (Smutu) kembali menggelar acara yang berfokus pada pendidikan dan edukasi kaum perempuan. Bertajuk “Fiqhun-Nisa’: Karena Perempuan Ingin Dimengerti,” kegiatan ini berlangsung di Perpustakaan Sekolah, dengan dihadiri oleh para siswi, guru, serta tokoh ormas perempuan setempat.
Menurut Qurratu Aini SPdI, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan wanita, serta membimbing siswi dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntutan syariat.
Fiqhun-Nisa’ dilaksanakan setiap hari Jumat khusus untuk siswi yang berhalangan shalat (menstruasi). Pemateri dalam kegiatan ini berasal dari guru-guru yang telah terjadwal secara bergantian.
Selain itu, kegiatan ini juga secara kondisional dilaksanakan bersama ibu-ibu tokoh ormas Islam Perempuan, seperti Aisyiyah, dan diikuti oleh seluruh siswi. Semua ini menjadikan kegiatan ini sebagai momen yang lebih inklusif, dan memperkaya pengalaman belajar.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi yang diadakan. Salah satu peserta, Nuria Kanaya, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang Islam dan perempuan.
“Saya merasa lebih memahami peran perempuan dalam Islam, serta bagaimana menjalani kehidupan keseharian sesuai dengan syariat. Kegiatan ini benar-benar memberikan pencerahan dan inspirasi,” ujar Nuria.
Kepala Smutu, Herman ST, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini terus berjalan dengan konsisten, dan mampu memberikan dampak positif yang besar bagi para siswi.
“Kami berharap halaqah Fiqhun-Nisa’ dapat menjadi sarana untuk membentuk generasi perempuan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual, dan memiliki pemahaman agama yang kuat. Hal ini penting sebagai bekal mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan,” jelas Herman.
Acara Fiqhun-Nisa’ ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat menyampaikan pertanyaan langsung kepada narasumber. Banyak pertanyaan yang diajukan terkait dengan hukum-hukum Islam, peran perempuan dalam keluarga, hingga tantangan perempuan di era modern.
Kegiatan ini sebagai tanda bahwa Smutu ingin menunjukkan komitmennya untuk mendidik generasi muda yang unggul secara spiritual dan intelektual.
Fiqhun-Nisa’ menjadi salah satu bukti nyata bahwa pendidikan agama yang mendalam dapat membimbing perempuan menjadi lebih tangguh dan bermakna dalam kehidupan.(*)
Penulis Bahrus Surur Editor Zahrah Khairani Karim