PWMU.CO – Tidak selamanya bermain games di gadget membawa dampak buruk. Di tangan Hamsyah Musthofa, mahasiswa Prodi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer (PTIK) FKIP UMSIDA, justru sebaliknya. Kedekatannya dengan gadget menghasilkan buku yang berjudul RPG Maker Developing Series (Membuat Game dengan RPG Maket VX).
Buku itu telah diterbitkan sejak 2015 dan sangat laris di pasaran. “Kalau tertarik untuk membeli buku saya, bisa beli di toko buku terdekat. Sekalian promosi hehehe,” ujar mahasiswa semester empat tersebut.
Putra sulung dari pasangan Suwendi dan Endang Supriyati ini menerangkan mulai mengutak-atik komputer sejak kelas 5 SD. Iapun semakin tertarik mendalami teknologi informasi mulai dari membuat animasi, game, software, komik, hacking dan lain-lain.
Selain itu, Hamsyah juga telah membuat beberapa game media pembelajaran seperti Maskulin (media edukasi tentang masakan kuliner Indonesia), Media Kids (media edukasi tentang pendidikan kewarganegaraan) yang dapat di download di Playstore, dan Tekat Santri (game tebak kata santri tentang tokoh-tokoh Islam) yang bisa dimainkan di PC. Ini bukti bahwa games bisa menjadi peluang bisnis dan media pembelajaran
Tak hanya piawai membuat buku dan game media pembelajaran, pemuda asal Mojokerto ini juga mahir berkomunikasi di depan umum. Beberapa instansi memintanya menjadi pembicara dalam pelatihan. Laki-laki yang memiliki motto No Day without Programming ini mengisi pelatihan game di banyak kegiatan.
Aktivitas kuliah yang padat membuat ia pandai mengatur waktu antara kuliah, organisasi dan bekerja. Hamsyah menerapkan ilmunya dengan mengajar di SMP dan SMA swasta di Buduran Sidoarjo, bekerja part time desain promosi di klinik kecantikan di Surabaya dan berkiprah di HIMA PETIK (Himpunan Mahasiswa Pendidikan TIK) dan PKM Club FKIP.
“Saya ingin memberi pengaruh besar di dunia dalam hal kebaikan melalui TIK dan Agama. Ke depannya, saya ingin mengembangkan sistem software dan membuat IT company sendiri di Yogyakarta”, jelasnya optimis di akhir perjumpaan. (dian)