
PWMU.CO – Seorang pengusaha yang juga tokoh Muhammadiyah, Soetrisno Bachir, menegaskan pentingnya membangun paradigma kewirausahaan di kalangan kader Muhammadiyah (22/02/2025).
Hal itu ia sampaikan secara daring dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2 Lembaga Pendampingan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang berlangsung di Agrowisata Wonosalam, Jombang.
Dalam kesempatan tersebut, Soetrisno menyoroti perjalanan gerakan ekonomi Muhammadiyah yang telah berjalan hampir 10 tahun sejak dideklarasikan dalam Muktamar di Makassar.
Meski secara kuantitatif belum dapat diukur, secara kualitatif telah terjadi perubahan pola pikir dan budaya dalam organisasi. “Kini, sudah tidak asing lagi membahas bisnis dan kerja sama dalam lingkungan Muhammadiyah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Soetrisno mengungkapkan bahwa Muhammadiyah ingin membangun ekosistem bisnis yang kuat, termasuk dengan mendirikan holding di bidang kesehatan.
Ia juga mendorong para kader muda, khususnya dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), agar tidak hanya berkecimpung di bidang pendidikan dan politik, tetapi juga berani terjun ke dunia usaha.
Menurutnya, salah satu kendala utama dalam mengembangkan usaha adalah masalah permodalan dan pemasaran. Namun, dengan perkembangan teknologi, pemasaran kini menjadi lebih mudah dan murah melalui platform digital.

Soetrisno menekankan bahwa Islam telah mengajarkan pentingnya berwirausaha. Bahkan, Rasulullah SAW dan para sahabat telah memulai bisnis sejak usia muda.
“Kenapa umat Islam tidak maju? Karena hanya sedikit yang mau berusaha. Kalau mindset kewirausahaan ini tertanam, kita bisa saja mengalahkan Amerika,” tegasnya.
Sebagai penutup, Soetrisno mengingatkan kembali motto Muhammadiyah, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”.
Ia menekankan bahwa prinsip tersebut adalah dorongan bagi kader Muhammadiyah untuk menjadi pengusaha yang mandiri, bukan sekadar bergantung pada organisasi.
Jawa Timur, dengan penduduknya yang dinamis dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, memiliki potensi besar untuk pengembangan usaha Muhammadiyah.
Produk-produk yang dipamerkan dalam acara Rakerwil menjadi simbol bahwa gerakan ekonomi di Muhammadiyah terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.(*)
Penulis Zahrah Khairani Karim Editor Azrohal Hasan