PWMU.CO– Dalam rangka penguatan partisipasi santri asuh, Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo membentuk Forum Santri Asuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah-Aisyiyah Ponorogo, (5/11).
Turut hadir sebagai peserta Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Ponorogo.
Budiyati MPd dari Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur hadir bersama Tim dari MPS PWA Jawa Timur untuk membimbing langsung jalannya pembentukan Forum Santri Asuh ini.
(Baca: https://www.pwmu.co/40608/2017/11/7-langkah-pengasuhan-anak-yang-penuh-kasih-sayang-di-era-digital/)
Dihadapan peserta, Budiyati menjelaskan tujuan dibentuknya Forum LKSA Ponorogo. “Dengan dibentuknya forum ini diharapkan anak-anak panti memiliki komunitas yang mempererat tali silaturahim sesama anak asuh panti dan anak asuh pondok pesantren dibawah naungan Majelis Pelayanan Sosial dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah-Aisyiyah Ponorogo,” tuturnya dihadapan peserta forum.
“Selain itu, tujuan dari pemilihan pengurus Forum LKSA Ponorogo ini adalah untuk memberikan ruang bagi anak LKSA dalam menyampaikan pendapat, sehingga anak panti yang memiliki potensi baik secara akademik dan non akademik, dapat turut andil dalam kegiatan pemerintah dengan advokasi dan bimbingan dari MPS PDM dan PDA Ponorogo,” tambahnya.
Pada sesi pertama peserta forum dibagi menjadi beberapa kelompok. Tugas masing-masing kelompok adalah merumuskan dan menuliskan kriteria calon pengurus forum partisipasi anak LKSA Ponorogo, yang selanjutnya masing-masing kelompok mengajukan 3 kandidat untuk menjadi formatur kepengurusan forum anak LKSA Ponorogo.
Selanjutnya, setiap peserta memiliki suara untuk memilih secara langsung calon ketua Forum LKSA Ponorogo.
Pada akhirnya, terbentuklah pengurus Forum Anak LKSA Ponorogo dengan ketua terpilih Bernama Wafiq Isro’i dari Panti Asuhan AR Fakhrudin. Dengan wakil ketua Azizah Triana dari PPTQ.
(Baca juga: https://www.pwmu.co/6714/2016/05/ketika-panti-asuhan-tunanetra-menggelar-workshop/)
Dalam sambutannya, Wafiq sebagai ketua terpilih mengatakan bahwa dirinya akan berusaha memimpin forum ini dengan baik. “Saya berkeinginan mencetak generasi santri, generasi al Qur’an anti pacaran luas dalam ilmu pengetahuan,” tuturnya dihadapan peserta forum yang sontak disambut dengan tepuk tangan bangga dari para peserta dan pembimbing.
Wafiq juga menyatakan bahwa terpilihnya dirinya adalah karena takdir. “Saya terpilih menjadi ketua ini, bukan karena saya pintar, tapi karena takdir,” ungkap Wafiq yang juga pernah menjuarai lomba cerdas cermat geografi tingkat Propinsi ini dengan nada merendah. (Wiwik)