
PWMU.CO – Dengan Nabi Agung Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, kami merupakan kaum yang terpisah oleh masa dan jarak yang berbeda jauh. Tentu saja dengan kondisi dan situasi serta jaman yang juga sangat jauh berbeda.
***
Kurang lebih berjarak 7.955 kilometer dari tempat tinggal Nabi SAW dari Mekkah dengan Desa Panceng Kabupaten Gresik, sebuah Ranting Muhammadiyah dengan jamaah yang ramah dan polos, yang sempat saya kunjungi semalam (27/02/2025).
Malam itu curah hujan turun sangat lebat dan kondisi jalan yang eksotik penuh tantangan. Sendirian saya melesat dengan mobil Inova tua pinjaman dari Pak Abdul Malik Fadjar. Saya menyebutnya mobil tempur, dan sebulan sekali ganti olie. Karena setiap 6.000 kilometer jarak tempuh sering terlampaui dalam tiga pekan lebih sedikit.
Seperti pekan itu, Sabtu (22/02/2025) siang di PCM Wonokromo, Surabaya. Ahad paginya di PCM Wuluhan Jember. Senin malam ke Ranting Sono Panceng Gresik utara. Kurang lebih tujuh ratus kilometer dalam tiga hari. Perjalanan ini adalah bagian doa-doa yang di ijabah.
Saya sangat senang dan bersyukur penuh. Berangkat dini hari, tidur di mobil, dan mandi pagi nunut (numpang.red) di SPBU sambil menunggu Shubuh sebelum acara.
Karakteristik warga Muhammadiyah itu sama: tulus, sederhana, suka memberi dan banyak amal. Ngajinya sederhana hasilnya luar biasa.
***
Ada seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang keadaan kepalanya penuh debu, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shalat?”
Beliau Shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Shalat lima kali kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathowwu’ (sunnat) “.
Kemudian Badui itu bertanya lagi, “Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang puasa?”
Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Puasa di bulan Ramadhan kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathowwu’ (sunnat) “.
Badui itu bertanya lagi, “Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang zakat?”
Berkata Thalhah bin ‘Ubaidullah radhiallahu’anhu: maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan kepada orang itu tentang syari-at-syari’at Islam.
Kemudian Badui itu berkata, “Demi Dzat yang telah memuliakan Anda, Aku tidak akan mengerjakan yang sunnah sekalipun, namun aku pun tidak akan mengurangi satupun dari apa yang telah Allah wajibkan buatku”.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata, “Dia akan beruntung jika jujur menepatinya atau dia akan masuk surga jika jujur menepatinya “. (HR. Bukhari)
***
Saya ingin mengkomparasi jarak tempuh, durasi dan tingkat kesulitan untuk bisa bertemu Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Antara penduduk Badui yang tinggal di sekitaran Kota Makkah dengan jamaah Ranting Panceng dalam rentang masa 1500 tahun dan jarak tempuh 7.955 kilometer.
Kabarkan dengan surga, jangan memberatkan dan menyusahkan. Sedikit salah tak mengapa…..insya Allah Nabi SAW maklum .. (*)
Editor Notonegoro