
PWMU.CO – Kajian Ramadan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) berlanjut. Sebelumnya, kajian Ramadan berjudul Generasi Bertakwa telah sukses dilaksanakan Jumat (07/03/2025) lalu. Hari ini (12/03/2025) SMP Musasi menggelar Kajian Ramadan yang berjudul Stop Narkoba.
Berbeda dengan sebelumnya, Kajian Ramadan kali ini dilaksanakan di Masjid At-Taqwa SMP Musasi saja dikarenakan pemateri dari sesi kali ini adalah Muhammad Arifin MAg.
Kajian tersebut diawali dengan seluruh siswa membaca surat an-Nahl ayat 78.
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur”.
Ketua Lembaga Komunitas Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, mengajak seluruh siswa untuk lebih banyak bersyukur. “Allah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik mungkin,” tuturnya.
“Islam memberitahu kita hal yang baik, lingkungan yang baik dan teman yang baik agar kita juga bisa tertular menjadi pribadi yang baik,” sambungnya.
Ia melanjutkan dengan memutar video yang berisi tentang bahaya narkoba dan menjelaskan tentang bahaya nya narkoba bagi tubuh kita kepada audiens.
Baik bahaya dalam organ, fisik, maupun mental kita yang akan rusak jika terkena dampak dari narkoba tersebut. Narkoba tidak hanya buruk bagi pikiran, tetapi juga dapat merusak organ dalam.
Ia juga memberi contoh tidak hanya dari video, melainkan ada kejadian nyata yang didapat dari pengalamannya di Lembaga Dakwah Komunitas.
“Di Sidoarjo banyak anak yang menyalahgunakan narkoba. Setelah ditangkap polisi, awalnya dikira hanya anak pinggiran biasa, namun setelah dicari tahu mereka ternyata pecandu narkoba,” terangnya.
“Narkoba menjadikan hidup seperti sampah,” jelasnya lagi sembari menunjukkan beberapa gambar yang berisi anak-anak pecandu narkoba yang tinggal di pinggiran dan tidak terurus.
Peran orang tua sangat penting di sini dalam mendampingi tumbuh kembang anak, jika sudah terjadi seperti itu, maka dampaknya bukan hanya ke anak tersebut melainkan banyak yang terkena efeknya. “Entah itu orang tua dia sendiri, maupun orang lain,” sambungnya.
Banyak pecandu narkoba yang sudah memakai dari umur belasan hingga masa tua mereka, mereka menggunakan masa tersebut hanya berbaring di rumah sakit merasakan sakit yang datang karena ulahnya sendiri di masa muda. “Hidup segan mati tak mau,” ujarnya sembari memutarkan video orang yang terkena HIV/AIDS.
Ia juga menerangkan, bahwa awal mula dari penggunaan narkoba adalah dimulai dari merokok. Sontak suara audiens di masjid bergemuruh. Siswa yang merasa pernah ketahuan merokok saling tunjuk satu dengan yang lainnya.
Di penghujung kajian, Arifin menginginkan sekali lagi agar tidak ada siswa-siswi SMP Musasi yang menyentuh atau bahkan memakai narkoba karna sangat berbahaya bagi para remaja. Kajian ditutup sembari berikrar dengan lantang mengucapkan “Narkoba No, Prestasi Yes“.(*)
Penulis Afika Rubi Syifani Editor Zahrah Khairani Karim