
PWMU.CO – Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 3 IKROM, Sonah terpilih menjadi narasumber pada acara belajar bareng dan peringatan hari perempuan Internasional. Kegiatan tersebut dilaksanakan di di gedung A Kemendidasmen jln. Jendral Suderman Jakarta Pusat, hari Rabu, (12/03/2025) pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Tema acara belajar bareng dan peringatan Hari Perempuan Internasional ini adalah Penguatan Numerasi Demi Masa Depan Anak Perempuan falam STEM. Webinar dilakukan secara offline oleh para narasumber sedangkan yang menyimak diskusi dilakukan secara online melalui zoom dan youtube.
Menjadi narasumber perwakilan sekolah di acara ini melalui seleksi mengirim artikel praktik baik pembelajaran STEM. Seleksi narasumber diikuti oleh kepala sekolah dari beberapa provinsi baik dari Jawa Timur, Jawa Barat, Maluku, Kalimantan, NTT dan NTB.
Acara yang diselenggarakan oleh INOVASI ini mendatangkan narasumber dari perwakilan pemangku kepentingan baik ditingkat nasional, daerah maupun sekolah.
Adapun daftar narasumber dalam acara webinar ini diantaranya
– Suharti, Sekertaris Jenderal Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah.
– Gunawan Zakki, Nasional Profesional Officer UNESCO Indonesia.
– Netya An Nur Bestari, Marine Sales Executive (Caterpillar marine)
– Sonah, Sekolah pilot numerasi Sidoarjo Jawa Timur.
– Juprianto, tim pengembang modul INOVASI.
Isi diskusi membahas isu penting yang sangat menentukan masa depan Indonesia, yaitu bagaimana bisa bersama-sama meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang STEM. Karena perempuan mempunyai potensi, dan pembangunan yang tidak inklusif tidak akan berjalan optimal.
Diskusi ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap upaya pemerintah untuk memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus sebagai langkah strategis dalam transformasi sosial, ekonomi, dan teknologi bangsa kita.
Kesenjangan Gender
Hasil diskusi menyatakan bahwa masih banyak tantangan yang perlu diatasi terkait kesenjangan gender. Perlu pendekatan yang komprehensif, mulai dari memperkuat pembelajaran numerasi yang menyenangkan dan bermakna sejak jenjang pendidikan dasar hingga menengah, mendorong agar keluarga dan sekolah untuk mengatasi stereotip gender terkait STEM yang berkembang di masyarakat.
Tantangan sebagai seorang perempuan yang memiliki ketertarikan terhadap STEM mulai dari level sekolah sampai di dunia kerja itu dialami narasumber Netya lulusan ITS.
Netya menyampaikan bahwa saat bersekolah di SMP dia ingin sekali mengikuti ekstrakurikuler robotik tapi tidak boleh, karena ekstrakurikuler robotik itu dikhususkan untuk anak laki-laki sehingga Netya dengan terpaksa memilih ekstrakurikuler tata busana. Bahkan didunia kerjanya saat ini dibidang engenering kerap sekali dipertanyakan kemampuannya karena dia seorang perempuan.
Tips yang diberikan Netya kepada perempuan yang bekerja dibidang STEM terutama engenering agar lancar caranya supaya mendapatkan support sistem terutama dukungan yang kuat dari keluarga.
Ingga Vistara salah satu pimpinan INOVASi dalam acara clossing statement menyampaikan bahwa praktik baik ibu Sonah di SD Muhammadiyah 3 IKROM yang memiliki banyak PDS (Pengembangan Diri Siswa). Dari sebanyak 29 itu ada 6 dapat memperkuat pemahaman numerasi diantaranya coding, robotik, science Club, Math Club, Dokcil dapat menjadi support system bagi perempuan, hingga menerapkan kebijakan-kebijakan yang inklusif dan berpihak pada kesetaraan gender ini baik.
Harapan adanya diskusi dalam webinar ini agar semakin banyak perempuan-perempuan hebat seperti narasumber perempuan yaitu Natya dan Suharti yang telah membuktikan penguasaan di bidang STEM dapat membantu karirnya semakin meningkat.
Sonah sebagai aktor pendidik perempuan yang mendukung perempuan untuk mencintai numerasi dan STEM. Ia selalu hadir sebagai inspirasi nyata untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan asta cita ke-4 terkait pembangunan SDM, sains, teknologi, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan di Indonesia.Imbuh Ingga memberi apresiasi kepada ibu Sonah
Dengan kerja sama dan komitmen bersama akan dapat memastikan bukan hanya terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi semua, tetapi juga terciptanya visi Indonesia Emas 2045. (*)
Penulis Sonah Editor Amanat Solikah