
PWMU.CO – Bulan Ramadan menjadi bulan yang penuh dengan ibadah dan refleksi. Hal itupula yang mendorong Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk melangsungkan Baitul Arqam Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Diikuti ratusan mahasiswa pengurus organisasi, agenda retreat tersebut dilaksankan selama tiga hari, dimulai sejak (13/03/2025).
Dengan mengusung tema ‘Gerakan Ashabul Kahfi: Meneguhkan Gerakan Profetik dan Prestasi’ program retreat ini bertujuan untuk menginspirasi para mahasiswa agar dapat terus bergerak dalam gerakan positif dan prestasi, meski di tengah kesibukan sebagai aktivis.
Layaknya retreat kepala daerah yang dilakukan pemerintah RI, ada berbagai pemateri yang memberikan masukan dan motivasi dalam agenda retreat tersebut. Bedanya, retreat untuk mahasiswa ormawa di UMM ini disebut dengan Baitul Arqam. Salah satu materi yang menarik disampaikan oleh anggota Badan Pembina Harian UMM Joko Widodo.

Ia membahas tema ‘Dari Aksi ke Prestasi: Cara Aktivis Mengelola Potensi untuk Masa Depan Gemilang’. Melalui pemaparan materi yang sangat keren ini, dia berharap para peserta dapat lebih termotivasi untuk menorehkan banyak prestasi, sembari tetap berkiprah dalam dunia pergerakan sebagai aktivis. Menurutnya, setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda, baik dalam dunia akademik maupun non-akademik.
“Setiap orang memiliki kapasitas yang bisa terus dipupuk, salah satunya dengan berpartisipasi dalam kegiatan positif seperti pendidikan, pelatihan, pengalaman, serta motivasi,” tambahnya.
Menurutnya, mengembangkan potensi diri juga tak hanya bergantung pada usaha, namun juga doa kepada Allah, amal sholeh, dan keputusan pribadi yang tepat. Pandai memilih lingkungan saat berkuliah adalah langkah yang sangat tepat agar mereka dapat berprestasi. Lingkungan yang baik dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan pribadi. Apapun kegiatan yang dilakukan, selama itu berdampak positif, maka peluang untuk meraih prestasi akan terbuka lebih lebar.
Tak lupa, dia juga berbagi kisah sukses beberapa alumni UMM yang kini telah berhasil mengukir prestasi gemilang, seperti Fauzan, Hilmi Faiq, Ali Muthohirin, Abdur dan masih banyak yang lain.
“Mereka yang tetap optimis meskipun peluang yang ada terlihat sempit, justru dapat membuka jalan sukses yang lebih lebar,” tegasnya.
Asah Keterampilan Diri

Melalui kegiatan Baitul Arqam ini, para mahasiswa UMM juga diajak untuk tidak hanya berkesibukan pada dunia akademik saja, tetapi juga untuk mengasah keterampilan diri dan terus berkembang dalam berbagai bidang. Dengan dukungan motivasi dari pembicara yang sangat kompeten, para peserta diharapkan dapat mengembangkan diri dan menjadikan bulan Ramadan sebagai waktu yang tepat untuk memperbaiki kualitas diri, serta terus mengejar prestasi yang lebih gemilang.
Sementara itu, Wakil Rektor V UMM Tri Sulistyaningsih juga memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya ilmu dan iman dalam kehidupan seorang aktivis. Mengutip dari QS. Al-Mujadillah ayat 11, Tri menegaskan bahwa seseorang yang memiliki ilmu dan iman akan meninggikan derajatnya di hadapan Allah dan manusia. Selain itu, Tri juga menyoroti pentingnya keterampilan dalam mengatur waktu bagi seorang aktivis, terlebih bagi mahasiswa yang ingin berprestasi di dunia akademis.
“Seorang aktivis harus bisa mengatur waktu dengan baik. Kuliah dan berprestasi itu dapat berjalan beriringan, tidak ada yang saling menghalangi,” katanya.
Adapun acara ini menjadi bukti bahwa Ramadan bulan merupakan bulan yang penuh dengan kesibukan dan ibadah. Selain itu juga dapat menjadi waktu yang sangat tepat untuk melakukan kegiatan positif dan berdampak besar dalam kehidupan. Dengan semangat yang membara, segala potensi dapat dikembangkan agar masa depan dapat lebih sukses dan berkualitas. (*)
Penulis Hassan Al Wildan Editor Amanat Solikah