
Kajian Ramadhan PDPM Banyuwangi dengan tema “Menangkal Hoaks dengan Budaya Tabayyun” pada Ahad (16/03/2025). (Drei Herba T/PWMU.CO).
PWMU.CO – Jika hoaks atau berita bohong merupakan racun, maka tabayyun adalah salah satu obat penawarnya.
Demikian Kajian Ramadhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyuwangi pada Ahad (16/03/2025). Mengusung tema “Menangkal Hoaks dengan Budaya Tabayyun”, kajian ini bertempat di Masjid Mujahidin Tembokrejo Muncar.
Kegiatan ini terlaksana oleh Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama serta Bidang Informasi, Teknologi, dan Komunikasi PDPM Banyuwangi.
Turut Hadir dalam kegiatan ini Lukman Hakim SPd dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur serta Mohammad Iqbal BA MH selaku ketua PDPM Banyuwangi. Selain itu, turut hadir pula Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) se-Banyuwangi.
Sebaran Hoaks menurut Komdigi
Agung Sedana, selaku pemateri, mengawali dari data yang Komdigi rilis. Ia menyampaikan bahwa pada 2024 saja, sebaran hoaks mencapai 1.923 kasus. Kasus terbanyak meliputi persoalan penipuan dan politik.
Jurnalis Radar Banyuwangi itu menyampaikan bahwa salah satu cara untuk mengetarai hoaks adalah dengan melihat bagaimana cara kerja jurnalistik.
“Jadi berita itu adalah informasi yang sudah diolah dan diterbitkan oleh media. Kalau yang bertebaran seliweran itu bukan berita, tapi hanya informasi saja atau sebatas desas-desus” ucapnya.
Agung juga menambahkan bahwa ada macam-macam hoaks. Adapun hoaks tersebut antara lain hoaks murni, hoaks distori, hoaks satire dan hoaks propaganda. “Maka kita harus selektif menjaga jempol. Saring sebelum sharing” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Ust Ali Mukmin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi menyatakan bahwa alat penangkal hoaks adalah tabayyun. “Tabayyun sudah diajarkan dalam kitab suci al-Quran” ucapnya.
Lebih lanjut, Ustad yang juga Wakil Ketua Bidang Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) & Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi ajaran tentang tabayyun sudah diajarkan dalam surat al-Hujurat ayat 6.
“Jika ada orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti. Di sini sangat jelas, jadi diperiksa secara merinci” ucapnya.
Beliau menegaskan bahwa budaya tabayyun dapat menangkal berita-berita hoaks tersebut. “Budaya tabayyun itu adalah budaya konfirmasi” jelasnya.
Menurut beliau MUI juga menganjurkan sikap tabayyun dalam melihat hoaks ini, yaitu dengan berhati-hati dan mengecek ulang informasi sebelum menyebarkannya. “Betul Mas Agung tadi, saringlah sebelum sharing” terangnya.
Penulis Drei Herba T, Editor Danar Trivasya Fikri