PWMU – Memasuki raudhoh Masjid Nabawi waktu dhuha Sabtu (25/11/2017) ini ternyata antreannya tidak terlalu lama. Padahal kerumunan orang yang mengantre terlihat sangat panjang.
Pertama masuk mendapatkan tempat antrean persis di pilar yang ada tanda hijau bertuliskan Arab : had masjid alahi salam. Pilar ini merupakan tanda batas masjid asli zaman Rasulullah. Dari sini sudah kelihatan mimbar Nabi warna putih.
Antara mimbar itu dengan makam Nabi terletak area raudhoh. Seperti disebutkan dalam hadits Bukhori dan Muslim: Antara mimbar dan rumahku adalah taman di antara taman-taman surga. Panjang dari mimbar hingga ke tembok rumah yang menjadi makam Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar sekitar 22 meter.
Selama antre sudah berlangsung dua gelombang arus masuk. Gelombang ketiga baru saya dapat giliran masuk ke tempat berkarpet hijau itu. Semua jamaah berebut di tempat yang terdiri empat shaf. Kira-kira tempat ini bisa menampung 80 orang. Satu shaf berisi sekitar 20 orang. Ini disebut area raudhoh utama, tempat favorite yang diperebutkan jamaah.
Ternyata area raudhoh diperluas mulai depan mimbar hingga 16 shaf di depannya segaris dengar akhir tembok makam. Daerah ini juga diberi karpet hijau..
Bersyukur, saya bisa mendapat tempat shaf kedua di depan mihrab. Tapi berdiri berdempetan. Untuk shalat masing-masing orang harus paham situasi mengatur bergantian sujud dengan sebelahnya agar bisa sujud sempurna.
Selesai dua rakaat, saya pikir segera diusir penjaga. Ternyata mereka diam saja. Kalau begitu saya lanjutkan dua rakaat terus sampai diusir. Saya bisa shalat hingga lima kali dengan sujud akhir panjang. Selesai shalat kelima baru penjaga meminta untuk keluar. Sekitar sepuluh menit berada di raudhoh. Setelah itu giliran gelombang antrean berikutnya. (sgp)