PWMU.CO– Edy Susanto MPd mengimani bahwa sekolah hebat adalah sekolah yang memiliki deferensiasi (pembeda) dari sekolah lain. Kalau sekolah Muhammadiyah sama saja dengan sekolah lain, lalu apa hebatnya?
Demikian disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu saat stadium general acara penerimaan rapor MI Muhammadiyah 4 Brangsi, Laren, Lamongan, Senin (18/12/2017).
Edy menyarankan, sekolah segera berlari. Melakukan hal kreatif dan inovatif. Adakan yang belum diadakan sekolah lain.
“Lakukan ketika orang lain tidak melakukan. Orang lain masih belum terpikir kita sudah melakukan. Itu hebat,” ujarnya.
Kalau tidak demikian, tambah Edy sekolah dan anak-anak generasi Muhammadiyah selalu tertinggal. Tak hanya tertinggal juga tapi terperosok ke jurang kelam.
“Jangan nyaman dengan capaian hari ini, harus berubah lagi. Jenengan hanya akan jadi penonton setia kalau begini. Hanya selalu memberi tepuk tangan pada prestasi orang lain,” jelasnya.
Di hadapan 200 wali murid MIM 4 Brangsi, Kepala SD Prestasi Kota Surabaya 2017 itu mengajak pengoptimalan tripusat pendidikan. Yaitu pendidikan di rumah bersama orangtua, di sekolah, dan di masyarakat.
“Orangtua jangan menyerahkan semua pendidikan anak pada sekolah. Justru orang tua harus mengambil peran besar pendidikan anak,” katanya.
Kalau mau maju, terang Edy_sekolah, guru, dan orangtua harus mau repot. Sekolah harus serius dan berbahagia dengan kerepotan banyak murid. Daripada repot dengan sedikit murid.
“Kemudian orangtua harus bersinergi dengan guru, sering bersinergi, sering konsultasi bukan hanya saat raportan,” pesan Edy dihadapan guru dan wali murid.
Di akhir paparannya pria asli Nganjuk ini mengajak para guru dan orangtua untuk meneladani petani. Yaitu menanam, memupuk, dan merawat dengan sabar demi memanen di masa mendatang. (mul)