ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Februari 4, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Dari Surabaya ke Jerusalem: Bersimpuh di Mihrab Al Aqsha

Rabu 20 Desember 2017 | 10:49
3 min read
80
SHARES
247
VIEWS
Kubah Masjid Al Aqsha.

Oleh Anwar Hudijono

PWMU.CO – Butiran air mata meleleh berbarengan ketika kaki kanan saya menginjak teras Masjid Al Aqsha. Ketika saya hendak melangkah masuk ke dalam masjid, saya dicegat seorang berjubah kelabu, mengenakan kafiyeh putih bergaris jaring laba-laba corak khas Palestina.

“Maaf, hanya orang muslim yang boleh masuk masjid,” kata orang itu.
“Saya muslim,” jawab saya.

Orang itu seperti tidak percaya. Bisa ditilik dari sorot matanya yang bernada menyelidik. ”Anda orang Jepang?” tanyanya.

Giliran saya yang heran. Bagaimana mungkin saya dikira orang Jepang. Kulit saya coklat. Mata saya juga tidak sipit-sipit amat. Mungkin saya dikira Jepang gosong. Kalau yang digitukan kawan saya, Herdi, wartawan Media Indonesia, masuk akal karena kulitnya kuning, matanya sipit, dan rambutnya ngembang lamtoro.

Setelah melakukan shalat tahiyatal masjid, saya nekad shalat di mihrab. Mengajak kawan-kawan satu rombongan untuk shalat jamaah. Saya pikir, kalau saya sudah shalat pasti penjaga tidak akan tega melarang saya shalat di mihrab.

Saat shalat itulah mungkin yang pertama kali seumur hidup saya benar-benar khusyuk. Sejak takbiratul ihram air mata tidak berhenti menetes laksana gentong air gupil. Pada rakaat pertama saya sengaja membaca Surat Al Isra ayat 1-7 yang bertutur tentang peristiwa perjalanan Nabi Muhammad di waktu malam (Isra) dari Masjid Haram di Mekah ke Masjid Aqsha di Jerusalem.

Saya sangat bahagia sudah menapaktilas jejak Rasulullah Muhammad SAW. Pada sujud terakhir sengaja saya lamakan untuk menuntaskan air mata seperti seolah memeras santan. Saya rela ai mata kering untuk tumpah di haribaan mihrab Al Aqsha.

Seusai jadi imam saya mundur. Giliran kawan-kawan satu per satu melakukan shalat bakdiyah di mihrab. Mihrab itu menjadi tempat yang sangat nikmat. Terlihat, sekalipun shalat sunah, mereka bisa berlama-lama. Dan mesti menangis sesenggukan.

Setelah itu dilanjut shalat Ashar yang dijama takdim. Yang menjadi imam Jakfar Bushiri, koresponden Tempo yang ada di Kairo. Saya masih ingat, Jakfar yang asal Madura ini shalat jauh lebih lama dari saya. Dan yang pasti tidak ada makmum yang mengeluh. Apalagi ada makmum yang usul: qul-hu wae Lik (Jakfar sudah almarhum. Dia wafat saat melakukan perjalanan jurnalistik ke Arab Saudi).

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1990. Saya ke Jerusalem bersama Jakfar Bushiri, Herdi, Satrio Arismunandar (Kompas), Irawan Nugroho (Jawa Pos), Idrus (Majalah Editor), Kusnidar Nadeak (Suara Pembaruan). Nadeak tidak ikut ke Al Aqsha karena dia beragama Kristen.

Saya sendiri meskipun statusnya sebagai wartawan Kompas tapi saat itu atas nama Harian Surya karena saya sedang ditugaskan Kompas mengelola Surya bersama antara lain Valens Doy, Max Margono, Manuel Kaisiepo, Basuki Subiyanto.

Kami saat itu berada di Amman, Yordania menunggu visa ke Irak untuk melakukan liputan Krisis Teluk Pertama (Gulf Crisis) setelah Irak di bawah Presiden Saddam Hussein menganeksasi Kuwait. Amman menjadi pusat transit ribuan wartawan yang hendak masuk Irak.

Karena menunggu visa yang tidak menentu, kami berombongan berinisiatif bisa masuk ke Jerusalem. Karena Jerusalem dikuasai Israel maka mau tidak mau kami harus berhubungan dengan pemerintahan Israel. Padahal Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Bahkan menjadi catatan di paspor larangan masuk Israel dan Taiwan.

Kami menempuh jalur diplomatic bridge (diplomasi jembatan). Antara Yordania dengan Israel itu dihubungkan jembatan jalur darat. Yordania dengan Israel sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik. Malahan masih dalam status perang sejak tahun 1967. Tetapi ternyata itu hanya sebatas status politik.

Lewat jembatan itu setiap hari ada ribuan turis menyeberang dari dan ke dua negara dari pelbagai pelosok dunia. Yordania juga memiliki tujuan wisata menarik seperti Bahrul Mayit atau Laut Mati, Petra, Goa Sahibul Kahfi. Israel punya tempat-tempat suci seperti Al Aqsha, Betlehem bagi umat Kristen, makam Nabi Dawud. Juga banyak tempat surga dunia seperti Pantai Jaffa dan kehidupan malam yang relatif bebas.

Kami masuk ke Israel dengan menggunakan jasa biro travel yang di Amman jumlahnya sangat banyak. Saat hendak masuk Israel kami harus melalui immigration check yang dijaga tentara. Jika di teve kita menyaksikan kejamnya tentara Israel menembaki rakyat Palestina layaknya menembaki kelinci, tetapi di diplomatic bridge mereka sangat ramah. Bahkan yang didepankan tantara perempuan yang ayu-ayu. Paspor kami diperiksa tetapi tidak disetempel. Mereka tahu tidak akan menyetempel paspor kami agar kami tidak timbul masalah kenegaraan. Sekaligus itu promosi bahwa bisa masuk Israel tanpa perlu perlu paspor distempel demi untuk menumpuk devisa.

Diplomatic bridge bukan hanya menyangkut turisme, tetapi juga kegitan ekonomi perdagangan. Buah-buahan Israel menyebar ke pelosok dunia Arab melalui jembatan ini. Sebaliknya kebutuhan Israel akan pelbagai bahan baku industri juga melalui jembatan ini. Aspek ekonomi, wisata dan duit ini paradoks dengan aspek politik di mana Israel dan dunia Arab bermusuhan. Tetapi menyangkut duit tetap cincai.

Saya tidak tahu kondisi diplomatic bridge ini sekarang. Hanya perkiraan saya, sekalipun sekarang Palestina seperti bara di dalam sekam yang dipantik oleh sikap Presiden AS Donald Trump yang mengakui Jerussalem sebagai ibu kota Israel, seperti biasa diplomatic bridge tetap lancar jaya.

Artinya arus ekonomi perdagangan, turisme, penyelundupan senjata tidak terpengaruh apa-apa. Belantika politik boleh ribut, mendidih, saling tuding dan saling bully, tetapi kepentingan duit masih tetap melenggang kangkung di atas diplomatic bridge. (*)

Tags: Jerusalem
SendShare33Tweet20Share

Related Posts

Perang Asimetris Palestina Versus Israel

Senin 24 Mei 2021 | 20:15
5k

Hajriyanto Y Thohari pada Pengajian Nasional Gerakan Solidaritas Palestina dan Politik Timur Tengah (Tangkapan layar Sayyidah...

Dari Surabaya ke Jerusalem (3-Habis): Ketemu Tokoh Palestina Kristen Nayef Hawatmeh

Selasa 9 Januari 2018 | 21:45
288

Oleh Anwar Hudijono PWMU.CO - Pengalaman hidup yang susah, getir, dramatis biasanya awet diingat. Contohnya,...

Tahun Baru Lebih Asyik ke Masjid daripada Hura-Hura

Senin 1 Januari 2018 | 07:21
48

Irvan/pwmu.coKajian Akhir Tahun digelar IPM Lamongan. PWMU.CO - Tahun baru 2018, Pimpinan...

Dari Surabaya ke Jerusalem (2): Jurus MMD Israel dan Strategi Nabok Nyilih Tangan

Kamis 28 Desember 2017 | 10:46
296

Oleh Anwar Hudijono PWMU.CO - Sebelum meninggalkan Masjid Al Aqsha saya sempat melihat galian di...

Ikuti Kajiannya, Tarik Arisannya, Protes Presidennya!

Jumat 22 Desember 2017 | 13:48
18

Ustadz Moh In'am saat memberikan kajian. (Erna Hidayati/PWMU.CO) PWMU.CO - Arisan...

Konjen AS Abaikan Tuntutan Umat Islam Surabaya

Jumat 15 Desember 2017 | 22:42
25

Aan Haryanto/pwmu.coPerwakilan GUIB dialog dengan polisi. PWMU.CO - Gerakan Umat Islam...

Demonstran Membakar Bendera AS dan Israel di Depan Kantor Konjen

Jumat 15 Desember 2017 | 17:06
38

Aan Hariyanto/pwmu.coDemonstran membakar bendera AS dan Israel. PWMU.CO-Aksi Gerakan Umat Islam...

Ribuan Umat Islam Demo Konjen AS di Surabaya Protes Klaim Trump soal Jerusalem

Jumat 15 Desember 2017 | 16:39
124

Aan Haryanto/pwmu.coBarisan perempuan GUIB ikut demonstrasi ke Konjen AS di Surabaya...

Amien Rais: Donald Trump Hendak Porak Porandakan Timur Tengah Lewat Kedubes AS di Jerusalem

Minggu 10 Desember 2017 | 17:25
53

Fadlan/pwmu.coAmien Rais di tengah umat Muhammadiyah di Desa Gayam,  Paciran, Ahad....

Din Syamsuddin Protes Keras Donald Trump, Usulkan Jerusalem Jadi Kota Suci Tiga Agama Samawi

Kamis 7 Desember 2017 | 13:42
63

Prof Dr M Din Syamsuddin PWMU.CO - Keputusan Presiden AS Donald...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    120895 shares
    Share 48358 Tweet 30224
  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    47078 shares
    Share 18831 Tweet 11770
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    49712 shares
    Share 19885 Tweet 12428
  • Career Day Smamsatu dan Alumni yang Sukses Kuliah di Luar Negeri

    5919 shares
    Share 2368 Tweet 1480
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    33293 shares
    Share 13317 Tweet 8323
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    12724 shares
    Share 5090 Tweet 3181
  • Ini Persembahan Koreo Terbaik Smamiotifo

    4042 shares
    Share 1617 Tweet 1011
  • Tentang Investasi Leher ke Atas di Midnight Motivation Smamio 

    4040 shares
    Share 1616 Tweet 1010
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    45780 shares
    Share 18312 Tweet 11445
  • Ada Eintein, Band Hivi, dan Film Keluarga Cemara di Pop-Up Book Siswa Spemdalas

    3428 shares
    Share 1371 Tweet 857

Berita Terkini

  • Musyda Muhammadiyah Surabaya, Ada 96 Bakal Calon PimpinanSabtu 4 Februari 2023 | 11:39
  • 492 Siswa Mengikuti Ceria Pandu AthfalSabtu 4 Februari 2023 | 10:56
  • Lembaga Kebudayaan PDA Gresik Mengadakan Lomba Menyanyi Antar TK AisyiyahSabtu 4 Februari 2023 | 10:35
  • Synergy Building Smamda
    Synergy Building Smamda Digelar, Diikuti 439 SiswaSabtu 4 Februari 2023 | 09:43
  • Daftar 27 Calon Sementara Anggota PDA Kabupaten MojokertoSabtu 4 Februari 2023 | 09:29
  • Jokowi impor Obat Covid-19, Ini Kata Ahli. Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt juga membedah obat Chloroquine yang telah diproduksi di dalam negeri.
    Hari Kanker Sedunia: Cegah Kanker Dimulai dari KitaSabtu 4 Februari 2023 | 08:32
  • Smamda Success Partners Bantu Siswa Tertib BerjamaahSabtu 4 Februari 2023 | 07:02
  • Senjata Doa dan Umat Islam yang Harus Berdaulat, Tafsir Al-Isra 80Sabtu 4 Februari 2023 | 06:02
  • Safari Dakwah
    Safari Dakwah Pemuda Muhammadiyah ke Kangean, Temukan Kue UnikSabtu 4 Februari 2023 | 05:58
  • SPEAM Buka Kelas Cendekiwan Muda MuslimSabtu 4 Februari 2023 | 00:22

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!