PWMU.CO-Begitu Suhanto tiba di masjid kecamatan Sooko beberapa warga sudah mendatanginya. Saat setumpuk buku-buku yang dibawa dihamparkan di emperan masjid, pengunjung langsung menyerbu buku itu. Membaca judulnya lalu meletakkan dan memilih lainnya. Pengunjung satunya lagi tersenyum gembira menemukan buku yang diinginkan.
Itulah suasana ketika Komunitas Angon Buku membuka lapak Taman Baca di lereng Gunung Wilis bagian barat kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo, Ahad (14/1/2018). Komunitas Angon Buku didirikan oleh Komunitas Pena Santri Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sooko Kabupaten Ponorogo. Suhanto adalah Wakil Ketua PCPM Sooko. Dia dan teman-temannya punya niat beramal dengan buku-buku itu. Mencerdaskan orang-orang gunung.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Siswa SD Ini Tulis Buku Muslim Cilik Cinta Alam Sekitar
Suhanto menceritakan antusias masyarakat yang hadir luar biasa untuk membaca buku. Kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak. Buku-buku itu dihamparkan di halaman masjid. Pengunjung boleh memilih buku yang disukainya lalu membaca di teras masjid.
”Kali pertama ini kita bawa buku seadanya, juga belum pasang banner. Terpenting ada kegaiatan dulu,” ujar Suhanto. Menurut dia, jarak jauh yang harus ditempuh sambil menggendong buku tidaklah menjadi masalah.
Pengunjung senang sekali ada perpustakaan seperti ini. Walaupun buku-bukunya masih sedikit tapi sesuai kebutuhan. ”Bagus acara ini. Saya mau pinjam buku doa, biar tahu doa habis shalat,” kata Karsi, salah satu pengunjung. ”Ini harus ada uang perawatannya. Eman bukunya kalau rusak,” lanjutnya.
Suhanto menjelaskan koleksi buku ini boleh dipinjam gratis selama sepekan. Syaratnya peminjam menuliskan nama, alamat, nomor HP dan judul buku yang dipinjam. Koleksi buku masih sedikit karena itu dia berharap ada masyarakat yang menymbangkan untuk kegiatan ini. ”Buku apa saja. Boleh buku agama, parenting, pembelajaran, bisnis, novel atau cerita anak,” tandasnya.
Kelompok ini setiap Ahad akan selalu angon buku di wilayah Sooko yang berada di lereng gunung Wilis. Suhanto menyampaikan, daripada buku-buku menumpuk di lemari tidak pernah dibaca lebih bermanfaat disumbangkan ke sini untuk mencerdaskan masyarakat gunung. (Timur Aji)