PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr Mahusn Jayadi MAg mengungkapkan rasa herannya dengan beberapa perilaku anak sekarang yang dikenal sebagai Generasi Milenilal dan Generasi Zero.
“Anak sekarang ini rupanya tidak bisa hidup tanpa HP. Sehingga kalau pergi dan dompet ketinggalan gak masalah,” katanya.
Tapi kalau yang ketinggalan itu HP, tambahnya, maka bingungnya tak ketulungan. “Sehingga meski jarak dari rumah sudah jauh, dia akan kembali ambil HP-nya,” katanya dalam Pengajian Ahad Pagi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, (4/2/18).
“Jadi anak kelahiran tahun 2000-an sudah tak sama dengan kita. Dulu kita bermain gobak sodor, main jumpritan. Tapi anak kita sekarang tidak kenal,” ujarnya disambut gerr hadirin.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Surabaya itu mengatakan bahwa anak-anak sekarang keterkaitannya dengan HP sudah pada tingkat kecanduan.
“Sehingga pangsa pasar ini dibaca oleh warung-warung kopi. Supaya warungnya ramai maka mereka pasang WiFi. Dengan ditulis ‘Kopi Giras Bebas WiFi’ anak-anak muda kerasan di warung sampai larut malam,” urainya.
Lebih jauh, kata Mahsun, anak muda sekarang lebih percaya internet dari pada nasihat orang tua.
“Apabila ibunya menyuruh, ‘Le mandi terus shalat yo ke masjid!’ Apa yang dia jawab. “Ma katanya internet, agama itu gak penting.’,” kata Mahsun memberi ilustrasi betapa tingkat kepercayaan pada informasi internet lebih dipegang.
Tapi, dia buru-buru menambahkan. “Namun tidak semua anak muda demikian. Masah banyak yang mau sobo masjid,” ucapnya. (Abdul Rozak)