PWMU.CO – Sumarlik SAg dan ketiga rekannya tampak cekatan mengincipi makanan yang tersaji di meja. Itulah aktivitas tim juri Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) Praktik Memasak Kelas 6 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya saat menilai karya siswa, Jumat (9/2/2018).
Kali ini siswa kelas 6 SD harus memasak fuyunghai. Makanan asal China dengan ciri khas saos. Tak ketinggalan minuman pendamping berbahan dasar buah.
Walhasil, Fuyunghai dan minuman beraneka ‘wajah’ disajikan masing-masing kelompok.
Usai mengincipi hasil masakan, keempat tim juri lantas berfikir, menimbang-nimbang dan membubuhkan nilai pada hidangan tersebut. Fokus penilaian adalah rasa, penyajian, kebersihan, dan kerjasama.
Edy Susanto MPd, kepala SD Mudipat mengungkapkan bahwa EBTA memasak ini bertujuan agar para siwa mandiri dan memiliki kompetensi memasak. “Selain itu, agar siswa punya rasa sayang pada petani,” tambahnya.
Pria asli Nganjuk ini juga mengatakan bahwa siswa juga harus belajar menghargai jerih payah orang lain. “Apapun yang dihidangkan dimeja harus disadari itu adalah jasa petani yang menanam,” tegasnya.
“Seperti beras, tomat, dan lainnya itu susah-payah petani menanam. Maka anak-anak akhirnya akan paham tidak tahu matangnya saja,” tukasnya.
Lebih lanjut Edy berharap melalui kegiatan memasak ini para siswa sadar dan mengharagai makanan dan tidak membuang-buang makanan. “Ini yang ingin kami tanamkan kepada siswa,” tandas ayah dua anak ini. (mul)