PWMU.CO-Sabtu (24/2/2018) adalah kegiatan ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah 13 Campurejo Panceng Gresik. Acara dimulai shalat Dhuha dilanjutkan n dengan murojaah. Kegiatan ini secara rutin dikerjakan setiap hari mulai pukul 06.30-07.00.
Setelah murojaah selesai kemudian ekstrakurikuler muhadhoroh yaitu belajar berpidato tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Arab.
Waka kurikulum Shofiyatul Izzah SPd menjelaskan, ekstrakurikuler ada yang wajib yaitu muhadhoroh, semua harus ikut karena semua siswa harus bisa berceramah. Kegiatanpilihan berupa hand made, jurnalistik, Science Club, dan olahraga. Sedangkan kegiatan bulanan ada Hamas Peduli, Guest Teacher, dan kunjungan usaha.
“Sekarang adalah kegiatan bulanan Guest Teacher yaitu Komandan Koramil Panceng Kapten Inf Imam Suudi ditemani Serda Abdul Hamid. Tema ceramah wawasan kebangsaan,” lanjut Fiyah.
Acara Guest Teacher dibuka oleh siswa Faizal Muttaqin. Acara diawali dengan bacaan Alquran oleh Dwinta Lajjaroturohmah kemudian pemaparan dari Kapten Inf Imam Suudi. “Adik-adik tahu wawasan kebangsaan?” tanya Kapten Imam memulai. Anak-anakpun diam tidak menjawab.
“Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa,” kata Kapten imam menjelaskan.
Paparan lainnya Serda Abdul Hamid menyampaikan, dengan wawasan itulah muncul kesadaran perjuangan bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia . Contohnya lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
“Dengan wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945” jelasnya.
Dalam tanya jawab, Rani bertanya kenapa sampai terjadi produk Indonesia seperti batik dan kesenian diklaim menjadi produk Malaysia?
Serda Hamid menjawab, itulah pentignya hak paten. Setiap produk kita mestinya dipatenkan secara internasional sehingga tidak diambilalih oleh negarah lain.
Pertanyaan Zani lebih seru. Kenapa Timor Timur bisa lepas dari Indonesia?
“Terlepasnya Timor Timur ditunggangi oleh kepentingan negara asing yang tidak suka dengan Indonesia. Mereka ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jawab Kapten Imam. (Nurkhan)