PWMU.CO – Takmir masjid kok galak! Gak zamannya. Peringatan itu disampaikan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan Masroin Assafani di hadapan peserta Pelatihan Peningkatan Kualitas Mubaligh Muhammadiyah, Ahad, (25/2/18), di Brondong, Lamongan.
“Jangan ada lagi takmir masjid yang galak dengan anak-anak kecil, apalagi sampai mengusirnya. Mereka aset Islam,” ujarnya
Masroin bercerita bahwa ia pernah menemui di sebuah masjid tertempel beberapa lembar peringatan yang isinya melarang anak-anak ke masjid. “Ini kalau tidak disikapi dengan bijak, generasi akan takut ke masjid, karena pengelola masjid kurang ramah,” paparnya.
Pria yang tinggal di Desa Keduyung Kecmatan Laren itu juga menyampaikan keprihatinannya ada beberapa masjid milik Persyarikatan yang tidak terurus. “Yang lebih miris lagi ada masjid yang belum punya imam rawatib tetap,” ujarnya.
Untuk mengoptimalkan fungsinya, Masroin berpesan agar masjid didesaign untuk lintas usia, nyaman, dan asri. “Mari kita terbuka dan belajar dari masjid-masjid yang sudah dikelola profesional,” lanjut Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren yang rajin keliling ke berbagai daerah untuk berdakwah ini.
“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan, untuk itu kami menggulirkan gerakan memakmurkan masjid Muhammadiyah. Mari kita gelorakan kembali dan perkuat fungsi masjid. Semua guru, karyawan dan anggota Muhammadiyah harus aktif berjamaah shalat di masjid!” pesannya, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Brondong.
Perlu diketahui, pada tanggala 11 pebruari 2018, Majelis Tabligh PDM Lamongan telah menggulirkan gerakan memakmurkan masjid Muhammadiyah, dengan menyebarkan enam ribu stiker dan puluhan spanduk. Selain itu juga mengadakan sosialisasi ke cabang-cabang dan ranting. (Mohamad Su’ud)