PWMU.CO – Sebagai sekolah Muhammadiyah, membentuk manusia muslim yang berdisiplin, bertanggung jawab, dan cinta tanah air merupakan salah satu tujuan. Tak terkecuali SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik.
Mengusung tema “Kader Bangsa Tangguh, Kader Muhammadiyah Patuh” outdoor activity kelas 4 dilaksanakan di Akademi Angkatan Laut, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), dan Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Selasa (27/2/18).
Guru kelas 4 Nur Asiyah SPdI menyampaikan, outdoor activity ini aplikasi tema 5 Pahlawanku yang telah mereka pelajari di kelas. “Diharapkan anak-anak bisa menjadi seorang kader yang membanggakan dan memiliki semangat juang yang tinggi,” harapnya ketika ditemui sebelum berangkat.
Dalam sambutan pemberangkatan, Kepala SDMM Ahmad Faizun berpesan, anak-anak bisa menjaga sopan santun selama di lokasi kegiatan. “Dengarkan dan ikuti arahan guru pendamping dan pembina selama di lokasi kegiatan. Insyaallah akan berguna bagi kalian,” tuturnya.
Perjalanan dari SDMM menuju Akademi Angkatan Laut tidak terlalu lama. Kurang lebih 1 jam, rombongan telah tiba di Museum Loca Jala Srana. Baru turun dari bus yang mengantar mereka, anak-anak antusias dengan tank-tank bekas yang dipajang di halaman museum. Mereka mengambil kesempatan untuk dapat mengambil gambar dengan tank sebagai background.
Sersan Mayor Sumargono menyambut rombongan SDMM di selasar museum. Setelah memberi sedikit pengantar, Sumargono mengajak anak-anak keliling museum sambil menjelaskan cerita dibalik benda-benda sejarah yang dipajang di sana.
“Torpedo ini peninggalan Jepang pada perang dunia ke-II tahun 1941, yang oleh TNI disebut senjata bawah air,” jelasnya mengundang decak kagum anak-anak. Selain itu ada juga replika tandu Jenderal Sudirman yang membuat mereka antusias mendengar cerita singkat saat perang gerilya.
Usai berkeliling museum, anak-anak diarahkan masuk ke Planetarium. Di tempat ini anak-anak belajar rasi bintang, sesuai dengan modul lembar kerja siswa (LKS) yang mereka dapat dari sekolah.
Setelah puas dengan benda bersejarah dan Planetarium, rombongan SDMM melanjutkan perjalanan menuju Koarmatim. Di sana, rombongan didampingi oleh Sersan Wawan Sugiharto. Saat memasuki gerbang Koarmatim, salah satu siswa kelas 4 Ruby Naufal Muhammad Asyraf membaca lirih tulisan pada pintu masuk.
“Lebih baik tubuh ini basah dimandikan keringat karena latihan, daripada basah oleh darah di medan perang,” ucapnya seraya mencatat di buku LKS-nya.
Sambil berjalan menuju kapal tempat anak-anak belajar, yakni KRI Oswald Siahaan 354, Sersan Wawan—panggilan Wawan Sugiharto—menjelaskan, kapal ini adalah bekas Angkatan Laut Belanda. Ia juga menjelaskan, bahan bakar kapal perang adalah solar.
Di dek kapal, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok yang yang dipimpin kakak-kakak Tamtama (prajurit) angkatan laut. Setiap kelompok diajak untuk melihat anjungan yang di dalamnya terdapat banyak peralatan, seperti kemudi kapal, radar navigasi, dan perlengkapan GPS.
Destinasi terakhir di Koarmatim adalah Monumen Jales Veva Jaya Mahe. Di sini, anak-anak melihat video profil Angkatan Laut.
Usai belajar setengah hari di Akademi Angkatan Laut dan Koarmatim, rombongan melanjutkan perjalanannya menuju Kantor PWM Jawa Timur.
Di sana, anak-anak disambut Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur Phony Aditiawan Mulya SE MM. Phony—sapaan akrabnya—menyampaikan organisasi Muhammadiyah tingkat wilayah, khususnya Jawa Timur. Anak-anak tampak khusyuk mendengarkan penjelasan sambil mengisi LKS masing-masing.
Dalam presentasinya, ada satu slide yang menarik perhatian anak-anak, yakni gambar mobil listrik buatan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang.
“Wah, ada Tesla!” celetuk Muhammad Adam Fakhri Arsyal, siswa kelas 4 Safir.
Phony sempat kaget karena ternyata anak-anak juga tertarik dengan dunia teknologi. “Ada yang mau jadi insinyur?” tanya Phony disambut acungan tangan mayoritas anak laki-laki.
Di akhir sesi, Phony meminta salah satu siswa SDMM menyampaikan kesannya selama di Kantor PWM Jawa Timur. “Tempatnya bersih, gedungnya bagus, dan orang-orangnya juga ramah,” ungkap Muhammad Eka Wildan Indarto, salah satu siswa kelas 4.
Phony berharap, ada siswa SDMM yang kelak menjadi pimpinan di Muhammadiyah tingkat wilayah ini. Amin.
Keep spirit to be strong, Kids! (Zaki AW/AK)