• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Sabtu, April 10, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Dihadang Tentara Israel karena Melipat Sajadah, Cerita dari Kunjungan di Al-Aqsa

Kamis 15 Maret 2018 | 20:40
in Headline, Kabar, Musafir
42
SHARES
132
VIEWS
Pintu keluar “Damaskus” dari Al Aqsa menuju jalan raya (foto: arifin bh for pwmu)

PWMU.CO – Hawa dingin menusuk tulang. Suhu udara berada pada kisaran angka 13 derajat. Jamaah Manaya Indonesia tiba di kawasan Kota Lama Jerusalem Timur. Dari balik jaket dan sweater terpancar wajah ceria, memupus rasa lelah perjalanan jauh sejak pagi hari melintasi perbatasan Mesir-Palestina. Berikut adalah catatan Arifin BH, konsultan media dan penulis buku untuk PWMU.CO.

Tepat pukul 19.07 waktu setempat, bus pengantar berhenti di samping tembok yang mengelilingi komplek Masjidil Aqso. Dari kejauhan suara adzan shalat Isyak telah berkumandang.

Pemandu perjalanan bernama Iyyat, meminta agar kami meninggalkan seluruh barang bawaan di dalam bus. “Ayo, ayo agak cepat supaya kita bisa ikut shalat Isyak berjamaah di Masjid Aqsa” katanya. Bahasa Indonesianya kaku sehingga terkesan lucu.

Salah satu bentuk rumah orang Jerusalem di lorong-lorong menuju masjid Al Aqsa (foto: arifin bh for pwmu)

Menuju pintu gerbang yang menyerupai terowongan harus menginjak jalan berbatu, lebarnya sekitar 4 meter. Ternyata seluruh jalan di kota tua ini semuanya masih berupa batu. Begitu pula dinding bangunan seluruh rumah di perkampungan menuju masjid terbuat dari batu.

Saya membayangkan kondisi Masjid Aqsa seperti Mekkah atau Madinah yang terang benderang, selalu ramai dikunjungi orang, dan mudah dijangkau. Sewaktu melaksanakan umrah di Masjidil Haram hanya berjalan beberapa langkah sudah bisa langsung melihat Ka’bah. Melalui jendela Hotel Al-Safwa Towers tempat menginap bisa mengintai aktivitas orang thawaf.

Baca Juga:  Ngabuburit bareng Syeikh Palestina di Mall, Anak Tiga Tahun pun Minta Ditahsin Bacaan Alfatihanya

Begitu pula ketika memasuki wilayah Madinah turun dari bus kaki sudah berada di pelataran Masjid Nabawi. Setiap saat jamaah ingin beribadah–pagi, siang, malam–nyaris tidak pernah ada hambatan. Mirage Hotel yang disewa travel haji-umrah Manaya Indonesia tidak jauh dari gate 7 atau sejajar dengan pintu masuk utama Masjid Nabawi sisi utara.

Peninggalan Kuno

Lorong menuju kompleks Al Aqsa terlampaui sangat sepi dan gelap. Situasi ini paling-paling cuma perasaan saya. Mungkin saja pengaruh dari larangan sepihak tentara Israel yang tidak mengizinkan pria Palestina berusia di bawah 50 tahun memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Larangan itu terjadi bulan Juli 2017 silam.

Bagi jamaah yang belum terbiasa mengunjungi Al Aqsa bisa agak kaget. Dari jalan raya menuju masjid utama diperlukan waktu 15 sampai 20 menit. Itu kalau tempo ayunan langkahnya biasa-biasa saja.

Selain berbatu hampir semua jalan menuju masjid senantiasa naik dan turun. Kondisinya cenderung licin, karena terbuat dari batu sudah sangat kuno. Pada saat naik ada kalanya melewati pijakan tangga, tiga sampai empat trap. Setelah itu lurus lagi, tapi tetap menanjak. Pergi ke Al Aqsa perlu stamina luar biasa.

Saya dan istri kalah dibanding dengan jamaah lain. Usia mereka umumnya masih muda sehingga bisa berjalan cepat. Muhammad Iqbal (20 tahun), jamaah termuda berada di depan kami. Dia selalu melihat ke depan kalau rombongan belok, Iqbal memberi komando kami agar ikut belok kanan, ke kiri atau lurus.

Baca Juga:  Amien Rais: Donald Trump Hendak Porak Porandakan Timur Tengah Lewat Kedubes AS di Jerusalem
Anak-anak Palestina di Jerusalem bermain bola tidak jauh dari Masjid Kubah Mas, di kompleks Al Aqsa (foto: arifin bh for pwmu)

Lantaran seluruh bawaan ditinggal di bus istri saya terpaksa melipat sajadah ke dalam ketiak sebelah kiri. Kedua telapak tangannya sesekali dikepalkan untuk menghalau udara dingin. Tak lama kemudian Masjid “Kubah Mas” sudah kelihatan.

Masjid “Kubah Mas” ini biasa disebut Dome of The Rock termasuk satu di antara empat masjid di wilayah Aqsa. Kebetulan masjid “Kubah Mas” paling dekat dengan langkah kami. Tetapi meskipun sudah tampak masih lima puluh meter lagi baru bisa dicapai. Halamannya sangat luas.

Persis di depan pos penjagaan, seorang tentara Israel keluar dari sarangnya. Tentara gendut ini menghadang istri saya sambil bicara dengan bahasa yang sulit dimengerti. Sejenak ia menunjuk arah sajadah.

Dilihat sepintas sajadah di ketika itu membentuk bulatan menonjol. Mungkin dikiranya benda yang membahayakan. Tentara itu segera memberi contoh, tangannya dikibas-kibaskan. Maksudnya kalau membawa sajadah harus dibuka lebar. Oalaaaa….baru ngeh!

Pintu masuk jamaah putri dibedakan dengan jamaah pria. seperti halnya masjid di Tanah Air. Posisi antara pria dan wanita tidak jauh beda. Wanita berada di shaf belakang, hanya diberi dinding pembatas yang transparan. Petugas masjid sangat ketat menjaga jamaah, jangan sampai salah masuk pintu.

Baca Juga:  SDMM Donasikan Rp 50 Juta, Doa Siswa: Suatu Saat Anak Palestina Bisa Kalahkan Israel
Semua jalan menuju masjid Al Aqsa berupa batu baik turun maupun naik (foto: arifin bh for pwmu)

Entah sudah merupakan kebiasaan sehari-hari atau lantaran situasi politik. Petugas masjid juga kurang memberi toleransi pada pendatang baru. Selesai shalat, waktu itu Isyak, ya sudah gak boleh terlalu lama. Mereka bahkan setengah mengusir jamaah. Pintu masjid segera ditutup. Penduduk setempat yang shalat berjamaah tidak terlihat berkeliaran. Sepertinya mereka langsung pulang.

Usai shalat rombongan sudah berkumpul di luar masjid. Muhammad Rudiansyah, kawan saya lulusan Fakultas Sipil ITS dan pehobi sepeda, mengajak saya bergantian foto. Sejak berada di Mekkah, saya rajin menyampaikan foto untuk disiarkan.

Senin, 5 Maret 2018, menjadi malam pertama berada di Bumi Palestina. Malam pertama kami shalat di salah satu masjid yang berada di kompleks Al Aqsa. Sebagian rombongan berangkulan. Saling peluk. Alhamdulillah!

Arifin BH berkaos PWMU.CO bersama istri, Tiny Frida (foto: arifin bh for pwmu)

Sambil berjalan menuju hotel, Iyyat sang pemandu menunjuk sebuah lorong bernama “Herodes Gate”. Besok pagi kalau akan shalat subuh di masjid utama, kata Iyyat, lewat pintu tersebut. Dari hotel cuma berjarak 30 meter. Golden Wall Hotel tempat menginap jamaah Manaya Indonesia terbilang strategis. Menghadap tembok yang mengelilingi kompleks Al Aqsa. (*)

Kisah perjalanan lain Arifin BH di Palestina bisa juga dilihat pada: Selalu Ada Kejutan Menuju Palestina, Catatan Perjalanan.

Tags: Arifin BHMasjidil al-AqsaPalestinaTentara Israel
Share17Tweet11SendShare

Related Posts

Israel
Feature

Israel Gusur Warga Kota Tua Yerusalem

Senin 7 Desember 2020 | 14:24
140
Gajah Turki, Palestina, dan Jejak Khilafah China
Kolom

Gajah Turki, Palestina, dan Jejak Khilafah China

Jumat 25 September 2020 | 13:03
285
Klarifikasi khotbah Jumat
Kabar

Klarifikasi Khotbah Syekh Abdul Rahman al Sudais yang Dipelintir

Rabu 16 September 2020 | 14:31
1.6k
Warga Palestina menerobos celah Tembok Israel. (upi)
Feature

Tembok Israel, Begini Cara Warga Palestina Menerobosnya

Jumat 28 Agustus 2020 | 10:24
7.7k
Masjid Umar Tiberias Palestina telantar. (memo)
Feature

Masjid Umar Tiberias Ditelantarkan Israel

Rabu 29 Juli 2020 | 09:44
1.5k
Tamu dari Gaza Bercerita Derita Anak-Anak Palestina di Sekolah Ini
Kabar

Tamu dari Gaza Bercerita Derita Anak-Anak Palestina di Sekolah Ini

Selasa 24 Desember 2019 | 18:18
97

Discussion about this post

Berita Terbaru

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah

KH Ahmad Dahlan dan Keutamaan Khusyuk

Sabtu 10 April 2021 | 16:48
Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Duka atas Wafatnya Nadjib Hamid

Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Duka atas Wafatnya Nadjib Hamid

Sabtu 10 April 2021 | 16:34
Firasat sebelum Nadjib Hamid Wafat

Firasat sebelum Nadjib Hamid Wafat

Sabtu 10 April 2021 | 16:22
Kenangan Ustadz Nadjib Ngumpulno Balung Pisah, catatan Abdul Wahab, Jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya tentang Nadjib Hamid.

Kenangan Ustadz Nadjib Ngumpulno Balung Pisah

Sabtu 10 April 2021 | 15:12
Inilah Juara Festival Faqih Usman Ke-5 Tahun 2021

Inilah Juara Festival Faqih Usman Ke-5 Tahun 2021

Sabtu 10 April 2021 | 14:27
Sekolah Ramadhan

Sekolah Ramadhan: Generasi Tangguh

Sabtu 10 April 2021 | 13:48
Kesalahan Fatal Komnas HAM

Kesalahan Fatal Komnas HAM

Sabtu 10 April 2021 | 12:39
1.088 Peserta Ikuti Job Fair 2021 SMK Mutu Gondanglegi

1.088 Peserta Ikuti Job Fair 2021 SMK Mutu Gondanglegi

Sabtu 10 April 2021 | 09:27
Pesan Pak Nadjib Hamid yang Menyemangati Kami

Pesan Pak Nadjib Hamid yang Menyemangati Kami

Sabtu 10 April 2021 | 09:11
Badai dan sejumput kenangan ditulis Relung Fajar Sukmawati SPsi, penulis novel dan demisioner aktivis IMM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Badai dan Sejumput Kenangan Pak Nadjib

Sabtu 10 April 2021 | 09:05

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.6k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
230
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
177
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
205
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
247

Terpopuler Hari Ini

  • Corona dan Disiplin Warga Persyarikatan ditulis oleh Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Mengingatkan warga yang belum disiplin patuhi pimpinan soal Covid-19.

    Haedar Nashir: Muhammadiyah Kehilangan Kader Militan Nadjib Hamid

    4716 shares
    Share 1886 Tweet 1179
  • Ustadz Nadjib Telah Mudik Selamanya

    4489 shares
    Share 1796 Tweet 1122
  • Abdul Mu’ti: Mas Nadjib Selalu Bergembira Menolong

    3670 shares
    Share 1468 Tweet 918
  • Din Syamsuddin: Pergaulan Nadjib Hamid Melintasi Batas Persyarikatan

    2681 shares
    Share 1072 Tweet 670
  • Teladan Digital Ustadz Nadjib Hamid

    2650 shares
    Share 1060 Tweet 663
  • Yakin Ada Skenario yang Lebih Baik di Balik Wafatnya Nadjib Hamid

    1400 shares
    Share 560 Tweet 350
  • Tugas Belum Selesai dari Mas Nadjib

    1307 shares
    Share 523 Tweet 327
  • Nur Cholis Huda: Tugas Apapun Akan Dilaksanankan Pak Nadjib

    1168 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Tugas Khusus dari Ustadz Nadjib

    992 shares
    Share 397 Tweet 248
  • Kejahatan KM 50 yang Disembunyikan

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In