Belajar di luar kelas memang menyenangkan. Itulah yang terlihat pada kegiatan pembelajaran luar kelas yang diadakan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 17 Kota Malang di Kantor Pemadam Kebakaran Kota Malang, Senin (19/03/2018).
Kepala Sekolah TK ABA 17 Kota Malang Latifa mengatakan, kegiatan pembelajaran di luar kelas ini dialkukan agar anak-anak mengerti langsung dengan hal-hal yang telah dijelaskan ketika di sekolah.
“Hari ini, kita mengadakan pembelajaran di kantor pemadam kebakaran. Tujuannya supaya anak-anak mengetahui langsung tentang profesi dan tugas-tugas pemadam kebakaran. Hal ini sebagai tindak lanjut kegiatan belajar di kelas berkaitan dengan tema jenis-jenis kendaraan,” jelasnya.
Kepala sekolah yang akrab disapa Bu Ifa ini, menuturkan jika sebagai guru ia merasa senang jika bisa mengajak anak-anak belajar ke lokasi pemadam kebakaran. Ini karena anak-anak bisa praktik langsung.
“Sebagai guru jelas saya senang jika anak-anak bisa praktik langsung dalam proses belajar. Mereka bisa menyemprot air, menggunakan pakaian petugas pemadam, dan tentunya mengetahui secara langsung bagaimana bentuk mobil pemadam kebakaran itu,” terang Bu Ifa.
Gurit Dewata, salah seorang petugas pemadam kebakaran, menjelaskan jika pihaknya memang mempunyai program khusus dalam pemberian wawasan tentang seluk beluk pekerjaan pemadam kebakaran.
“Kita membuka program edukasi untuk anak sekolah berkaitan dengan tugas kerja petugas pemadam kebakaran, harinya Senin sampai Jumat. Kalau Sabtu dan Minggu terbuka untuk umum. Nah, tiap hari ada tiga sekolah yang datang ke sini,” paparnya.
Di dalam area kantor pemadam kebakaran yang beralamat di Jalan Bengkel No 1 Comboran, Kota Malang ini, anak-anak bisa mengetahui tentang alat-alat pemadam kebakaran seperti, baju anti panas, baju anti api, pemadam api kecil, dan alat-alat lain yang digunakan untuk melaksanakan tugas penyelamatan kebakaran. Anak-anak juga bisa naik di atas mobil pemadam.
“Lala senang sekali bisa naik mobil dan memakai baju pemadam,” celetuk gembira salah seorang siswi TK ABA 17 Kota Malang.
Pada akhir kegiatan, Gurit juga berpesan kepada anak-anak, “Jangan bermain api, ya. Belajar yang rajin.” (aditri)