PWMU.CO-Ada yang menarik dari perayaan milad ke-2 PWMU.CO yang berlangsung meriah di Aula Mas Mansur PWM Jatim Jl. Kertomenanggal Surabaya, Ahad (25/3/2018). Para kontributor yang hadir membawa oleh-oleh khas dari daerah masing-masing.
Ada lentho Menganti. Mereka yang datang dari Gresik membawa pudak, kerupuk, dan gantungan kunci damar kurung. Ada juga kue lumpur Sidoarjo, rengginang cumi Situbondo, kerupuk pasir dan petis Sidoarjo juga ada, kerupuk ikan Kenjeran, bonggolan Sidayu, kopi Banyuwangi, duren dan aneka macam keripik terbuat dari nangka, aloevera, buah naga, sawi, dan talas.
Masih ada tambahan lagi seperti ote-ote, sambosa, tahu goreng, kacang rebus, ketela, pisang, apel. Semua makanan ini disajikan dalam meja panjang di belakang forum. Saat coffee break camilan oleh-oleh inilah yang dinikmati peserta.
”Para kontributor ini luar biasa, datang juga membawa oleh-oleh khas daerahnya untuk merayakan acara ini sehingga menjadi meriah banyak camilan,” ujar Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Nadjib Hamid.
Puluhan makanan khas pun diserbu langsung oleh para peserta pada sesi kedua usai istirahat. Rata-rata satu piring yang dipegang peserta berisi lebih dari dua macam makanan khas. Bahkan tidak jarang peserta yang kembali lagi ke meja sajian untuk menambah kudapannya lagi. Di meja-meja peserta juga penuh dengan kudapan yang dibagika oleh panitia karena memang saking berlimpah ruahnya makanan yang ada.
Makanan khas tersebut tidak serta merta hadir begitu saja di Aula Mas Mansur. Jauh hari sebelum acara, berawal dari candaan editor di WAG Kontributor PWMU.CO yang tengah serius membahas mekanisme pendaftaran peserta diskusi publik.
Editor itu mengatakan, bukti hadir peserta adalah oleh-oleh makanan khas daerah. Candaan itu mendapat respon kontributor. Maka dibuatlah daftar siapa saja yang datang membawa oleh-oleh. Begitu acara berlangsung tak pelak aneka camilan tersedia melimpah di meja sehingga peserta dimanjakan dengan jamuan kudapan lezat yang dibawa dengan kesungguhan hati spesial dari para kontributor.
Sugiran, kontributor Situbondo mengatakan rengginang cumi ini tiada duanya di daerah lain. “Makanan ini khas Situbondo, dibuat dari cumi asli. Adonan tepung dicampur bahan-bahan lain yang telah dibumbui kemudian diberi cumi yang sudah digiling halus, jadilah rengginang cumi ini,” jelasnya. Warna hitam rengginang itu berasal dari tinta cumi.
Sebelum acara, rengginang mentah dia kirim lewat travel ke Kantor PWM. Kemudian oleh staf PWMU.CO digoreng menjadi empat toples besar disajikan bersama camilan lainnya.
Enik, kontributor dari Sidoarjo, mengatakan merasa puas dengan pertemuan kontributor seperti ini. Tahun ini disertai kudapan khas dari berbagai daerah. “Senang ya, jadi semakin mengenal banyak makanan khas Jawa Timur dan yang terpenting ini menandakan spirit teman-teman untuk menyukseskan acara ini benar-benar luar biasa,” kata Kepala SD Muhammdiyah 1 Sidoarjo itu. Dia sendiri datang membawa kue lumpur Sidoarjo.
Saking banyaknya, usai acara camilan ini masih banyak tersisa. Para peserta kemudian membungkus camilan itu sebagai oleh-oleh pulang ke daerahnya. (Anang, Loresta Nusantara)
Discussion about this post