• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Menjadi Guru ala KH Ahmad Dahlan, Menguak Sisi Keguruan yang Tak Banyak Diketahui Publik

Kamis 5 April 2018 | 16:26
3 min read
460
SHARES
635
VIEWS
ADVERTISEMENT
M. Izzul Muslimin

PWMU.CO – Hari Pendidikan Nasional 2 Mei masih satu bulan lagi. Tapi saya ingin mengajak mengenang tokoh pendidikan Nasional KH Ahmad Dahlan. Hampir semua orang mengenal sosok KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah. Tapi banyak orang yang tidak tahu atau kurang paham bahwa KH Ahmad Dahlan sebenarnya adalah sosok seorang guru.

Bahkan, berdirinya Muhammadiyah pada tanggal 18 Nopember 1912 juga disebabkan karena Beliau setahun sebelumnya mendirikan sekolah. Organisasi Muhammadiyah diperlukan untuk menopang sekolah yang didirikannya, supaya jika suatu saat Beliau wafat maka sekolah tersebut tetap bisa berjalan atas dukungan organisasi Muhammadiyah.

Setelah pulang dari haji dan belajar di Makkah pada tahun 1888, KH Ahmad Dahlan menjadikan surau atau langgar milik ayahnya untuk tempat mengajar ilmu agama yang dikuasainya. Yang menarik, KH Ahmad Dahlan lebih suka mencari murid daripada didatangi murid. KH Ahmad Dahlan secara aktif berkeliling di kampungnya untuk mengajak anak-anak yang mau belajar agama kepadanya. Akhirnya beliau mempunyai beberapa murid dari hasil bergerilya itu.

Cara mengajar KH Ahmad Dahlan termasuk unik dibanding kiyai pada umumnya. Selain mengajarkan ilmu agama, KH Ahmad Dahlan juga mengajari muridnya bermain biola dan beberapa kegiatan lain. KH Ahmad Dahlan mengajar dengan cara yang akrab, bukan sebagaimana para guru dan kiyai pada umumnya yang sengaja menjaga jarak dan menjaga image (jaim) dari muridnya.

Akibatnya, banyak santri yang lebih suka bermain dan beraktivitas di langgar KH Ahmad Dahlan daripada di rumah orang tuanya sendiri. Murid-murid inilah yang di kemudian hari menjadi penyokong dan penerus perjuangan KH Ahmad Dahlan membesarkan Muhammadiyah.

Tidak hanya sampai disitu, KH Ahmad Dahlan juga aktif mengajar ke kampung kampung lain di luar Kauman. Beliau menginisiasi dibentuknya kelompok kelompok pengajian yang Beliau hadir secara berkala. Dari kegiatan itu terbentuklah beberapa kelompok pengajian di Suronatan, Karangkajen, Kotagede, dan beberapa kampung lainnya. Hal seperti ini jelas tidak sama dengan kebiasaan. Biasanya santri atau murid lah yang mendatangi kiyai atau gurunya. Tapi, KH Ahmad Dahlan justru yang aktif mendatangi santri santrinya.

Selain mengajar di langgar dan kelompok pengajian, KH Ahmad Dahlan juga aktif menawarkan diri mengajar di beberapa organisasi pergerakan yang saat itu mulai bertumbuh. Beliau aktif menjadi anggota dan pengajar di Syarikat Islam dan Budi Utomo. KH Ahmad Dahlan juga menawarkan diri untuk bisa mengajar agama Islam di Kweekschool (Sekolah Guru) milik Belanda di Jetis dan OSVIA (sekolah among praja) di Magelang. Tawaran tersebut akhirnya dikabulkan dan KH Ahmad Dahlan bisa mengajar di sekolah tersebut tanpa dibayar sepeserpun.

Atas usulan dan bantuan murid-muridnya di Sekolah Guru dan beberapa pengurus Budi Utomo, KH Ahmad Dahlan akhirnya mendirikan sekolah klasikal di rumahnya yang mengajarkan pelajaran agama dan umum. Sekolah rintisan inilah yang akhirnya melahirkan sekolah formal Muhammadiyah yang pertama kali didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1911.

Satu tahun kemudian didirikan organisasi Muhammadiyah yang salah satu tujuannya adalah menopang pendidikan yang sudah didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut. Setelah Muhammadiyah berdiri, sekolah tidak lagi menjadi milik pribadi KH Ahmad Dahlan, tetapi menjadi milik Muhammadiyah.

Dari sinilah akhirnya Muhammadiyah mengembangkan sekolah di berbagai tempat dan pelosok Indonesia. Hingga saat ini ada puluhan ribu lembaga pendidikan yang diselenggarakan di bawah bendera Muhammadiyah sejak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi.

Dalam hidupnya, KH Ahmad Dahlan tidak pernah mengambil keuntungan dari pendidikan yang diselenggarakannya. Beliau malah sempat melelang seluruh perkakas dan perabot rumahnya untuk membiayai sekolah yang didirikannya itu. Bahkan di akhir hayatnya KH Ahmad Dahlan tidak banyak meninggalkan harta warisan kepada keluarganya.

Tapi semua orang tahu, warisan terbesar KH Ahmad Dahlan adalah Muhammadiyah dengan segala amal usaha terutama pendidikan yang manfaatnya bisa dirasakan orang banyak hingga saat ini. Siapa ingin mencontoh KH Ahmad Dahlan? (*)

Kolom ini ditulis oleh Muhammad Izzul Muslimin 2006-2010, bakal Calon DPD RI 2019-2024 Dapil Provinsi Jawa Tengah

Tags: Dahlan pelopor pendidikanDPD RIIstri-istri KH Ahmad DahlanIzzul MusliminTempat Tetirah
SendShare338Tweet51Share

Related Posts

Empat Kunci Sukses Kiai Dahlan Besarkan Muhammadiyah, Meski Wafat dalam Usia 55 Tahun

Minggu 19 Agustus 2018 | 17:25
579

Nadjib Hamid setelah menjadi narasumber Tabligh Akbar, berbincang santai dengan tokoh...

Karyawan RS PKU Muhammadiyah Surabaya dan KURIB Sitti Aisyah Deklarasikan Pemenangan Nadjib Hamid

Jumat 29 Juni 2018 | 18:45
404

Karyawan RS PKU Muhammadiyah Surabaya dan KURIB Sitti Aisyah deklarasikan pemenangan...

Masuki Tahun Politik, Muhammadiyah dan PAN Jatim Bertemu

Kamis 7 Juni 2018 | 14:27
24

Nadjib Hamid MSi saat di acara buka puasa bersama di Kantor...

Instruksi Ketua PAN Jatim Sukseskan Cak Nadjib untuk DPD RI

Kamis 7 Juni 2018 | 14:17
71

Ketua DPW PAN Jawa Timur H Masfuk SH dalam rapat koordinasi...

Muhammadiyah Juga Bisa Sukses dalam Jihad Politik

Minggu 29 April 2018 | 21:26
80

Wakil Ketua LPCR PWM Jatim Nugraha Hadi Kusuma (kiri) dalam acara...

Urus Negara Lebih Gampang? Cerita Saad Ibrahim tentang Reaksi Nadjib Hamid saat Diminta PWM untuk Maju DPD RI

Minggu 29 April 2018 | 16:13
21

Ketua PWM Jatim M. Saad Ibrahim dalam pelatihan Pengembangan Cabang dan...

Menuju DPD RI, Upaya Mengubah Citra Negatif Politik

Jumat 27 April 2018 | 14:43
35

Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni (batik coklat) saat memberikan sambutan jelang...

Ditugasi PW Muhammadiyah untuk Maju Caleg DPR RI, Begini Kata Prof Zainuddin Maliki

Minggu 22 April 2018 | 13:57
241

Prof Zainuddin Maliki. (Aan/PWMU.CO) PWMU.CO – Lewat rapat pimpinan pada Jum’at,...

Kelakar Izzul Muslimin tentang Modal Calonkan DPD RI: Saya Sudah Punya 11 M, Hahaha

Jumat 6 April 2018 | 13:38
365

M. Izzul Muslimin (kiri) bersama Dahnil Anzar Simanjuntak dalam Tanwir I...

Aku Tak Tahu Sukmawati, Puisi Izzul Muslimin

Selasa 3 April 2018 | 08:07
162

Aku Tak Tahu Sukmawati M. Izzul Muslimin Aku tak tahu Sukmawati...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    13217 shares
    Share 5287 Tweet 3304
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    3898 shares
    Share 1559 Tweet 975
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    10072 shares
    Share 4029 Tweet 2518
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    3203 shares
    Share 1281 Tweet 801
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2602 shares
    Share 1041 Tweet 651
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2791 shares
    Share 1116 Tweet 698
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12355 shares
    Share 5651 Tweet 2794
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    7382 shares
    Share 2953 Tweet 1846
  • Khutbah Idul Adha 2022: Spirit Kurban untuk Membangun Bangsa Berkemajuan

    536 shares
    Share 214 Tweet 134

Berita Terkini

  • Akal sehat pesantren
    Dimensi Revolusi Diri Ibadah HajiKamis 7 Juli 2022 | 11:53
  • Lahan dakwah dan ladang pahala pada 20 ribu mahasiswa Umsida. Liputan Mahyuddin, kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Sidoarjo.
    Umsida Proyeksikan 20 Ribu Mahasiswa yang Bisa Jadi Lahan Dakwah dan PahalaKamis 7 Juli 2022 | 10:32
  • Hari Tarwiyah, Sebagian Jamaah Sudah di Mina, Ini yang DilakukanKamis 7 Juli 2022 | 09:52
  • Khutbah Idul Adha
    Khutbah Idul Adha, Teladan Nabi Ibrahim Menghadapi Carut Marut KehidupanKamis 7 Juli 2022 | 09:20
  • Daftar Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Malang RayaKamis 7 Juli 2022 | 07:39
  • 32 ribu sekolah, dari PAUD hingga SMA/SMK daftar mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Liputan Syaifulloh, kontributor PWMU.CO.
    32 Ribu Sekolah Daftar Mandiri Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 06:33
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In