PWMU.CO-Kepedulian Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang terhadap perempuan dan penguatan peran keluarga tak sebatas wacana. Melalui rangkaian peringatan milad 104 tahun Aisyiyah, PDA Kota Malang menggelar kajian dengan mengusung tema: Penguatan Keluarga, Pilar Kemajuan Bangsa, Sabtu (7/04/2018).
Kegiatan yang dipuasatkan di Masjid Nur Inka, komplek Museum Brawijaya Malang ini digelar dengan menghadirkan Yudi Suharsono MSi sebagai pemateri. Yudi merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara terlangsung semarak. Ratusan kader Aisyiyah mulai tingkat ranting hingga daerah terlihat ikut meramaikan acara tersebut.
Pada kesempatan itu, Yudi yang juga pengajar di Sekolah Ibu Klinik Keluarga Sakinah (KKS) PDA Kota Malang menekankan arti penting memahami perbedaan dalam keluarga. Dikatakan, keluarga dibangun dari akumulasi perbedaan-perbedaan. Menjadi hal yang mustahil untuk bisa menyamakan perbedaan dari tiap-tiap anggota keluarga. “Tidak mungkin bisa menyamakan perbedaan. Maka tugas kita adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan itu. Dalam istilah psikologi, hal ini disebut dengan adjustment,” urai Yudi.
Yadi kemudian melanjutkan kalimatnya dengan membuat pertanyaan kepada peserta yang hadir. “Mengapa adjustment menjadi hal penting dalam keluarga?” tanya Yadi untuk meyakinkan.
Tak lain, lanjut dia, karena manusia yang berkepribadian kuat dan tangguh ialah mereka yang bisa menyesuaikan diri. Ada dua hal yang menjadi tolak ukur kemampuan penyesuaian diri tersebut, yakni penyesuaian diri dengan orang lain dan penyesuaian diri dengan situaasi.
“Ada sepasang suami istri. Ketika di muka umum, istri melakukan kesalahan, lantas suami memarahinya di muka umum, ini adalah salah. Begitu juga sebaliknya jika suami melakukan kesalahan di muka umum dan istrinya ngomel-ngomel di muka umum. Berarti ini tidak mampu menyesuaikan diri,” ujar Yudi memberi contoh.
Kajian ini mendapat apresiasi positif dari kader Aisyiyah yang hadir. “Ini materi yang sangat bagus terkait dengan pilar penguatan keluarga. Tinggal bagaimana kita sebagai kaum ibu mengaplikasikannya dalam keluarga,” ujar Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Kidul Dalem usai mengikuti kajian.Rosyifah Herlina
Tadi, lanjut dia, disampaikan tentang kerja sama dalam keluarga. “Menurut saya ini berlaku tidak hanya di keluarga, namun juga di organisasi. Jadi, keluarga dan organisasi sebenarnya saling berkesinambungan,” tuturnya.
Sementara itu, Takmir Masjid Nur Inka, Budi menyatakan pihak masjid Nur Inka amat berbahagia dengan diadakan kegiatan Aisyiyah di komplek Museum Brawijaya. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk merekatkan persatuan, kesatuan, dan ukhuwah Islamiyah. “Saya sampaikan salam dari Kabintal, terima kasih atas kepedulian dan berkenannya Aisyiyah mengadakan kegiatan milad di komplek Museum,” kata Budi.
Dikatakan, masjid ini memang terbuka untuk semua saudara sesama umat Islam. Pihaknya merasa sangat senang dan welcome dengan kajian-kajian semacam ini. (Isna)