PWMU.CO – Statemen yang menyatakan bahwa kader itu sangat penting harus betul-betul dihadirkan. Salah satunya dalam bentuk kebijakan pengalokasian anggaran yang besar buat proses perkaderan.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid MSi melontarkan keinginannya itu dalam pembukaan acara Rapat Kerja Nasional (MPK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di BAU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (13/4/2018).
Nadjib mengatakan, banyak orang di lingkungan Persyarikatan bilang kader itu sangat penting. Tapi sayang, statemen itu tidak diikuti dengan keberanian dalam pengalokasian anggaran yang cukup besar buat proses perkaderan atau lainnya.
“Jarang sekali orang bisa membuktikan pernyataan bahwa kader itu sangat penting. Termasuk dalam Rakernas kali ini karena pesertanya ternyata masih ditarik sumbangan wajib peserta (SWP),” kritik Nadjib.
Padahal, Nadjib menuturkan, belajar dari pengalaman dalam menggerakan proses perkaderan di hampir seluruh daerah di Jatim membuktikan jika peserta ditarik SWP, maka peserta yang datang pasti cuma sedikit.
Hal itu, kata Nadjib, terjadi karena para pimpinan Persyarikatan di tiap level tidak memiliki anggaran untuk itu. Di sisi lain banyak amal usaha Muhammadiyah (AUM) tidak begitu peduli dengan perkaderan.
“Semua level Persyrikatan selalu memberikan majelis dan lembaga anggaran yang sama. Padahal, majelis lain tidak ada yang fokus ngurusi soal kader. Yang fokus ngurus kader dan perkaderan ya MPK ini,” tegasnya.
Karenanya, Nadjib berharap, semua pihak yang berada di lingkungan Persyarikatan bisa semakin peduli dengan kader dan perkadaren.
“Mudah-mudahan Rakernas ini menjadi momentum yang baik, utamanya bagi MPK. Tak lupa, kami, PWM Jatim pun bersyukur dipercaya menjadi tuan rumah acara,” tandasnya. (aan)