PWMU.CO – Jangan mimpi bisa masuk surga sebelum siap berjihad dan konsisten atas jihad serta siap merasakan akibat dari jihad walaupun itu berupa kepedihan hidup.
Hal tersebut disampaikan Dr Saad Ibrahim MA dalam Pengajian Triwulan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar di Mushalla Al Azhar Tanggulrejo Manyar Gresik, Sabtu (22/4/18).
Dalam ceramahnya, Saad menyitir Alquran Surat Ali Imran Ayat 142. “Allah menegur kita. Jalan untuk masuk surga adalah berjihad. Melalui Muhammadiyah kita berjihad. Mendirikan mushola, masjid, panti asuhan, sekolah, bagian dari jihad. Karena semua memerlukan kesungguhan secara total,” ujarnya.
Saad juga menyampaikan, ada 9 hal yang perlu diperjuangkan dalam berjihad untuk mendapatkan tiket masuk surga.
Pertama, mempercayai bahwa Islam agama yang benar. “Barangsiapa mencari agama selain Islam sama sekali tidak diterima,” ucapnya.
Kedua, ngaji, mempelajari Islam. “Pengajian triwulan yang diadakan PCM Manyar perlu ditingkatkan menjadi dua bulanan. Supaya ada peningkatan ke level selanjutnya. Latarkabunna thabaqan an thabaq,” ucapnya.
Saad melanjutkan, roh Muhammadiyah terletak pada pengajian. “Kumpul seperti ini dengan ngaji akan mendatangkan ketenangan, rahmat, dan Allah akan membanggakan kepada malaikatnya,” tambahnya.
Ketiga, kita berkewajiban melaksanakan ajaran agama kita. “Perintah shalat sekaligus merupakan perintah membuat mushalla, juga masjid,” ucapnya sambil menyampaikan kaidah ushul fiqih.
Keempat, kita perlu selalu bersyukur. “Saat ini ada 8 miliar manusia di bumi ini. Sudah dipilih Allah sebanyak 1,8 miliar menjadi muslim. Bersyukurlah dengan berusaha menjadi muslim yang terbaik,” tuturnya.
Kelima, kita berkewajiban untuk membiayai kegiatan syiar Islam. “Harta yang kita berikan dengan ikhlas untuk syiar Islam tidak akan ada yang hilang,” ungkapnya memotivasi melalui cerita kisah hidupnya.
Keenam, ajarkan Islam kepada orang lain. Ketujuh, mendakwahkan Islam dan mengajak orang lain. Kedelapan dan kesembilan, membela Islam dan mengembangkan ajaran Islam.
Saad mengingatkan, jangan pernah kita merasa bahwa kita telah berbuat banyak untuk Islam. “Kita ingin warga Muhammadiyah itu merasa masih terlalu sedikit yang kita berikan kepada Islam, sehingga kita selalu bergerak untuk berada di depan untuk berfastabiqul khoirot li i’la’i kalimatillah,” tuturnya mengakhiri ceramah.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tanggulrejo Khoiruman menyampaikan, kita sebagai warga Muhammadiyah, apalagi sebagai Pimpinan Muhammadiyah untuk bisa menghadiri Pengajian Triwulan yang sudah diprogramkan.
“Hal ini juga berfungsi untuk menguatkan organisasi. Kebenaran tanpa adanya organisasi yang baik, akan mudah dihancurkan oleh kebatilan yang diorganisir,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Ia menambahkan, warga Muhammadiyah di Tanggulrejo tergolong rendah secara ekonomi, tetapi paling sukses dalam iuran organisasi. “Ini terbukti infaq jumat selalu berjalan rutin bagi warga Muhammadiyah untuk kegiatan organisasi dan masjid,” ungkapnya.
Mushala Al Azhar ini, lanjutnya, dibangun September 2015. Melihat ekonomi warga Muhammadiyah di Tanggulrejo yang sebagian besar adalah buruh tani, seakan tidak mungkin bisa membangun mushalla sebagus ini. “Atas izin Allah dan semangat warga Muhammadiyah, akhirnya berdiri Mushalla Al Azhar yang akan diresmikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur saat ini,” ucapnya penuh syukur.
Sementara itu, Sekretaris PCM Manyar Sa’roni MPd mengatakan, ada 9 ranting dari 22 desa yang ada di PCM Manyar. “Pada bulan Ramadhan Majelis Tabligh PCM Manyar punya program Mubaligh Hijrah dengan nenerjunkan para mubalighnya untuk menjadi mubaligh di seluruh masjid dan mushalla di ranting-ranting Muhammadiyah. PCM dan PC Aisyiyah juga ada program berbagi bersama untuk para dhuafa,” paparnya.
Di akhir kegiatan pengajian, Ketua PWM Jawa Timur tersebut meresmikan Mushalla Al Azhar Tanggulrejo. (MFA/Musyrifah)