PWMU.CO – Untuk pertama kalinya di panti seluruh Indonesia, Aisyiyah punya fasilitas unik. Yaitu gedung Instalasi Produksi dan Pelatihan Pemberdayaaan Difabel yang berlokasi di Panti Asuhan Terpadu Tunanetra Aisyiyah Ponorogo. Bangunan ini secara simbolis diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini MM MSi, (29/4)
“Gedung instalasi produksi ini merupakan bangunan pertama yang dimiliki panti di manapun,” kata Noordjannah memberikan apresiasi atas bangunan ini. Sebab, tambahnya, kehadiran bangunan ini merupakan salah satu cara Aisyiyah dalam mengimplementasikan Undang-undang No 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Terutama pasal 40 yang menyatakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyelenggarakan dan/atau memfasilitasi pendidikan untuk Penyandang Disabilitas di setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan sesuai dengan kewenangannya. “Cara yang dilakukan oleh Aisyiyah adalah dengan membentuk pendidikan inklusi dan pendidikan khusus,” jelas istri dari Haedar Nashir ini.
Lebih jauh lagi, Noordjannah menjelaskan peran kenegaraan yang telah dilakukan oleh Aisyiyah. Sebelum adanya R.A Kartini dan Aisyiyah, tambahnya, perempuan didoktrin haram untuk menulis. “Aisyiyah ini seperti negara yang terdapat pusat dan bertugas membuat perencanaan. Setelah terdapat Negara, maka Aisyiyah merupakan pembantu yang melaksanakan tugas tugas Negara.”
Karena membantu negara, untuk tugas penyaluran APBN, sebenarnya bisa disalurkan melalui Aisyiyah untuk masyarakat. Dari pengalaman yang sudah berlalu, setiap penerimaan selalu dikelola dengan baik oleh Aisyiyah. “Pimpinan Aisyiyah di Ponorogo ini luar biasa. Mudah-mudahan dapat menjadi contoh untuk Aisyiyah di di sekitarnya. Maka, teruslah berkarya,” pesan Noordjannah.
Instalasi Produksi dan Pelatihan Pemberdayaaan Difabel tentu saja bukan akhir dari proses pengabdian untuk bangsa. (wiwik)